Pages

Thursday, May 23, 2013

Cara cuci cetak film

Untuk mencuci dan mencetak film/kertas foto, ada beberapa hal yang harus disediakan, yaitu:
1.Dark room / kamar gelap (ruang kedap cahaya)
2.Lampu pengaman/safelight (merah/hijau)
3.Enlarger yaitu alat pencetak/pembesar foto
4.Timeratau pengatur waktu
5.Bahan kimia/obat foto: Larutan Pengembang (Developer), Penyetop (Stop Bath) dan penetap (Fixer)
6.Nampan plastik 4 buah untuk penampung larutan saat proses cuci
7.Pinset untuk menjepit kertas foto. Bisa juga memakai tangan, tapi sangat tidak dianjurkan

Proses cuci film/kertas foto:
- Bahan kimia/obat foto yang digunakan: Developer (Minigrain, Micro MF, Borax,dll), Stop Bath (larutan asam cuka 28, yaitu cuka dapur ditambah air dengan perbandingan 1:8), Fixer (Fuji Fix, Acifix, dll). Atau langsung membeli paket obat tersebut di lab. foto
- Siapkan kertas foto/film

Tahap pencucian:
- Siapkan Developer, Stop Bath dan Fixer pada nampan yang berbeda
- Masukkan kertas foto ke larutan developer. Goyang-goyangkan kertas foto dengan menggunakan pinset selama beberapa menit, hingga imaji terlihat
- Ambil kertas foto tersebut, keringkan, lalu pindahkan ke larutan Stop Bath
- Goyang-goyangkan kembali kertas foto tersebut (dalam larutan).
- Ambil kembali kertas foto,cuci dengan air, kemudian masukkan ke larutan Fixer agar imaji yang tercetak bisa menetap.
- Bilas kertas foto tersebut (negatif) dengan air hingga bersih
- Keringkan kertas foto

Proses cetak:
- Siapkan kertas foto yang telah dicuci dan kertas foto yang belum tercahayai (akan dicetak)
- Siapkan Developer, Stop Bath dan Fixer pada baki yang berbeda
- Siapkan kaca bening ukuran 20x20

Tahapan cetak:
- Ambil kertas foto yang telah tercahayai (negatif) dan kertas foto kosong.
- Ambil kaca bening, letakkan kedua kertas foto pada sisi yang berhadapan.
- Hadapkan sisi negatif yang telah tercahayai dengan emulsi pada kertas foto kosong
- Letakkan pada enlarger, lalu sinari negatif dengan enlarger selama beberapa detik (lakukan tes print agar didapat hasil yang sesuai dengan yang diinginkan).
- Masukkan kertas foto kosong ke larutan developer. Goyang-goyangkan kertas foto dengan menggunakan pinset selama beberapa menit, hingga imaji terlihat
- Ambil kertas foto tersebut dengan menggunakan pinset, keringkan, lalu pindahkan ke larutan Stop Bath. Goyang-goyangkan kembali kertas foto tersebut.
- Ambil kembali kertas foto, kemudian masukkan ke larutan Fixer agar imaji yang tercetak bisa menetap.
- Bilas kertas foto tersebut (positif) dengan air hingga bersih
- Keringkan kertas foto


Tambahan bwt proses cuci negatif dan cetak:

- Gunakan dua penjepit, yang satu untuk dipakai di developer dan stop bath, yang satunya digunakan untuk mengambil foto dari stop bath ke fixer, atau yang lebih baik gunakan satu penjepit untuk dipakai di developer dan stop bath dan untuk menjatuhkan foto dari stop bath ke fixer, dan penjepit satunya hanya dipakai di fixer.
- Jika hasil foto yang di-develop sudah dimasukkan ke dalam stop bath(ingat! Stop bath, bukan fixer) dirasa belum mantap, dapat dikembalikan ke developer lagi agar proses yang terhenti berlanjut, setelah dirasa mantap, baru dimasukkan ke stop bath, lalu fixer.
- Setelah dimasukkan ke developer, sebenarnya bisa langsung dimasukkan ke dalam fixer, tapi jangan sampai penjepit yang dipakai di developer tercelup ke dalam fixer.
- Pokoknya jangan sampai setetespun cairan fixer tanpa sengaja langsung tercampur ke dalam developer.

Di jaman digital sekarang, proses kamar gelap dapat dipangkas sampai proses cuci saja. Selanjutnya:

- Keringkan negatif
- Scan negatif yang telah kering dengan scanner anda atau scanner siapa saja (color mode sebaiknya RGB color saja dulu, jangan grayscale) :P
- Invert hasil scan dengan program pengolah gambar yang ada di komputer.
- Atur levels hingga memperoleh tone yang diinginkan
- Ubah color mode ke CMYK jika ingin di-print dengan printer laser(printer laser semacam Canon Image Runner atau printer laser lain yang sebesar mesin fotokopi), atau tetap RGB jika ingin dicetak di lab foto. Cetak dengan printer rumahan tidak terlalu berpengaruh jika anda menggunakan RGB atau CMYK.
- Cetak!

Cara merawat lensa


Selain mengenal komponen dan fungsi kamera, kita juga harus mengetahui cara perawatan kamera yang baik dan benar seperti lensa.

Berikut ini adalah tips merawat dan membersihkan Lensa kamera :
  • Jangan menyentuh lensa secara langsung dengan jari. Untuk mengurangi kemungkinan ini terjadi, usahakan lens hood selalu terpasang. Lens hood juga akan melindungi bagian depan lensa dari benturan sekaligus mencegah munculnya flare pada cahaya frontal menuju lensa.
  • Pasang lens cap ketika lensa sedang tidak dipergunakan, hal ini bertujuan mengurangi kemungkinan terpapar dan menempelnya debu pada permukaan lensa.
  • Jika kegiatan membersihkan lensa diperlukan, maka mempergunakan peralatan pembersih yang baik sangat dianjurkan. Selalu pergunakan lens brush, lens blower , lens paper dan lens cloth yang baik.
  • Bersihkan bagian depan dan belakang lensa dengan lens blower terlebih dahulu. Tujuannya untuk menghilangkan partikel debu yang menempel. Jangan langsung membersihkan lensa dengan lens cloth atau lens paper sebab partikel debu yang ikut tergosok akan menyebabkan permukaan coating lensa akan tergores. Hal ini dapat berakibat munculnya gangguan permanen pada hasil foto.
  • Beberapa partikel debu yang masih tetap menempel dapat juga dihilangkan dengan bantuan lens brush.
  • Selanjutnya usap lensa secara lembut dan perlahan dengan lens cloth/ lens paper kering dengan gerakan memutar dari bagian dalam lensa menuju keluar.
  • Jika dibutuhkan, cairan pembersih lensa/ lens cleaning fluid khusus dapat dipergunakan untuk membersihkan kotoran-kotoran lensa yang agak membandel. Jangan meneteskannya langsung pada lensa, teteskan pada lens paper terlebih dahulu, lalu usap perlahan pada bagian lensa.

Komponen kamera

Kita semua tentunya sudah tahu bahwa Kamera adalah alat untuk memotret dan merekam gambar, begitu banyak jenis kamera yang telah diciptakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya. Sehingga kita harus pintar-pintar merawatnya. nah seperti apa cara merawat kamera dengan baik kita juga harus mengerti cara merawatnya dengan baik.Pengertian komponen pada kamera adalah bagian dari kamera yang berguna bagi fotografi. Arti dari kamera sebenarnya adalah kamar, maksudnya: kamar gelap, diambil dari bahasa Italia camera obscura yang artinya kamar gelap (dark chamber). Dan memang ruang dalam kamera itu sangat gelap. Sejarah penciptaan kamera sangat panjang dan melibatkan banyak penemuan dan penemu perintis.
Sebagai istilah umum, sebuah kamera terdiri atas :
1. Kotak yang kedap cahaya (Badan kamera).
2. Sistem Lensa.
3. Shutter.
4. Pemutar Film.

Badan kamera adalah ruangan yang sama sekali kedap cahaya, namun dihubungkan dengan lensa yang menjadi satu-satunya tempat cahaya masuk. Di dalam bagian ini cahaya yang difokuskan oleh lensa akan diatur agar tepat mengenai dan membakar Film ( kamera analog ).

Komponen-komponen dasar yang terdapat dalam kamera yaitu:
A. Lensa.
B. Media perekam.
C. Alat pembidik (Viewfinder)
D. Alat penghalang media perekam.
E. Tombol jepret (shutter)
F. Flash ( lampu kilat )

Dalam kamera ada beberapa jenis komponen. Yaitu:

Lensa
Komponen optik yang berfungsi untuk mengumpulkan dan meneruskan pancaran-pancaran partikel cahaya yang jatuh ke permukaannya. Peran lensa sangatlah penting, karena merupakan gerbang utama dari partikel cahaya yang masuk ke dalam kamera. Lensa yang bermutu tinggi akan menghasilkan gambar yang lebih berkualitas. Tentu mutu lensa akan berpengaruh juga pada harga jual lensa tersebut. Untuk kamera DSLR dan kelas yang lebih tinggi, pemilihan lensa sangatlah bervariasi.

Media perekam
Komponen yang digunakan untuk merekam hasil dari pola cahaya yang diterima oleh kamera. Secara umum media perekam dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu analog dan digital.

Viewfinder
Berupa jendela kecil yang digunakan untuk melihat pemandangan yang akan direkam, sebelum proses merekam yang sesungguhnya. Pada kamera digital, termasuk kamera handphone, alat pembidik tidak hanya berupa viewfinder saja, namun juga berupa LCD yang menampilkan secara langsung pola cahaya yang diterima oleh kamera.

Satu hal yang penting dalam perangkat pembidik ini, yaitu akurasi. Setiap jenis perangkat pembidik mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pada kamera digital, ada tiga jenis perangkat pembidik yaitu :

a. Pembidik Optik Paralel, Pembidik optik paralel ini sama dengan pembidik yang dimiliki oleh kamera saku analog. Lensa diletakkan paralel dengan lensa pemindai gambar.

b. Pembidik LCD (Liquid Crystal Display), Pembidik LCD ini berupa layar monitor kecil dibagian belakang kamera digital. Pembidik ini memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan pembidik optik karena gambar yang tampil direfleksikan dari lensa kamera. Kelemahan pembidik LCD adalah waktu tunda (delay). Waktu tunda ini sering mengganggu saat pengambilan foto utnuk keperluan dokumentasi yang memerlukan momen tepat saat pengambilan gambar.

c. Pembidik Optik TTI, Pembidik optik TTI (Through Dither lens) merupakan pembidik yang memiliki tingkat akurasi paling tinggi karena pembidik tipe ini mengambil gambar langsung dari lensa kamera menggunakan prisma pemantul objek. Pembidik tipe ini hanya dimiliki oleh kamera SLR. Pembidik optik TTL

Alat penghalang media perekam (shutter curtain)
Gunanya untuk mencegah media perekam merekamcahaya/gambar sebelum kita siap memotret. Pembukaan curtain akan diatur oleh tombol jepret (shutter). Ketika tombol jepret ditekan, curtain akan membuka dalam selang waktu yang ditentukan, untuk mengekspos media perekam pada pola cahaya yang diteruskan dari lensa.

Tombol jepret (shutter)
gunanya untuk membuka alat penghalang media perekam (curtain), sehingga media perekam terekspos pada cahaya, dan dapat memulai merekam cahaya gambar pada saat siap memotret.

Lampu kilat ( Flash )
sering disebut blitz, adalah alat yang menghasilkan kilatan cahaya dalam waktu singkat. untuk menambah pencahayaan dalam frame. digunakan pada suasana gelap atau kurang cahaya. Cara kerja Flash mirip seperti lampu. Bedanya, kalau lampu menyala terus-menerus, flash hanya menyala dalam waktu yang sangat singkat, yaitu antara 1/1000 sampai 1/20000 detik saja. Walaupun hanya menyala dalam waktu singkat, cahaya yang dikeluarkan flash cukup terang. Maka pada keadaan normal, flash cukup membantu pencahayaan sampai batas tertentu ketika dibutuhkan. Flash yang menjadi satu ( terintegrasi ) dengan badan kamera disebut flash internal. Sedangkan flash yang terpisah dengan badan kamera disebut flash eksternal. praktis, ringan, kompak tetapi tetap memiliki fitur yang menyenangkan dan kualitas gambar yang sangat baik.

Shutter Speed
Shutter adalah semacam layer yang menutup sensor . Pada waktu kita men-jepret , Shutter ini akan terbuka selama beberapa waktu sehingga sensor bisa merekam cahaya yang masuk melalui lensa. Durasi pembukaan shutter inilah yang dikenal sebagai Shutter Speed . baca artikel Teknik efek kecepatanRana dan Bukaan Diafragma. Logikanya , semakin lama shutter dibuka akan semakin banyak cahaya yang masuk . Dan sebaliknya semakin cepat shutter dibuka maka makin sedikit cahaya yang masuk. selain itu Perbedaan penggunaan lensa memberikan perbedaan perspektif. Perspektif adalah ukuran dan kedalaman relatif subjek dalam gambar. Perspektif juga bisa berarti perubahan bentuk, ukuran, dan kedalaman bidang yang relatif akibat perbedaan cara pandang antara objek dengan kamera.

Perbedaan tersebut terjadi karena ada pergeseran posisi dalam melihat sesuatu dari sudut pandang, jarak, dan ketinggian yang tidak sama maupun penggunaan lensa dengan focal length yang berbeda memberikan perspektif yang berbeda pula. Sehingga, penggunaan berbagai jenis lensa memiliki fungsi yang berbeda.
Seiring dengan perkembangan optik dan teknologi, variasi lensa menjadi begitu banyak. Hingga saat ini lensa DSLR dibagi dalam tiga kategori besar. Yaitu :

1. Lensa dibedakan berdasar focal length.
2. Rentang optic. dan
3. Lensa varian.

Macam lensa berdasar panjang fokus terdiri atas lensa tele (tele pendek dan supertele), lensa wide (super-wide dan fish eye), baca artikel Jenis lensa Kamera dan Fungsinya.

Aperture Diafragm ( Bukaan Diafragma ) 
Diafragma adalah lubang dalam lensa kamera tempat cahaya masuk saat melakukan pemotretan.Diafragma memiliki beberapa ukuran atau satuan angka. Setiap lensa mempunyai perbedaan bukaan diafragma masing-masing. Biasanya, ukuran diafragma dimulai dengan 2,8 – 4 – 5,6 – 8 – 11 – 16 – 22. Besar kecilnya bukaan diafragma yang kita pilih menghasilkan foto yang berbeda. Bukaan diafragma kecil akan menghasilkan ruang yang luas. Sedang bukaan diafragma besar akan membuat ruang tajam sempit (Blur). Atau mudahnya, diafragma artinya bukaan lensa. Efeknya, makin besar bukaan, maka makin besar kecepatan yang dibutuhkan, speed makin tinggi. Efek lainnya, makin besar bukaan, makin sempit ruang tajamnya, artinya makin besar efek blur untuk daerah diluar ruang tajam yang fokus.

Range finder ( Pemindai komposisi pemotretan )
yang menunjukkan apa saja yang akan terpotret serta apakah objek utama akan terfokuskan.

Lightmeter
untuk membantu menetapkan kecepatan pemetik potret dan atau besarnya bukaan, agar banyaknya cahaya yang mengenai film cukup tepat sehingga diperoleh bayangan atau gambar yang memuaskan.

Wedding dan Pre wedding

Perbedaan akan jelas terlihat pada jasa bali wedding photographydengan bali pre wedding photography. Ini terlihat jelas pada bentuk dan jenis foto yang dihasilkan, secara pengertiannya pun sangat jelas berbeda antara jasa wedding photography dengan bali pre wedding photography. Wedding photography adalah foto-foto yang dihasilkan pada acara resepsi pernikahan, sedangkan pre wedding photography merupakan kumpulan foto yang diambil oleh seorang fotografer sebelum acara pernikahan dilaksanakan. Tetapi jasa wedding photography dengan bali pre wedding photography ini akan digabung dalam 1 paket pernikahan, karena harga yang ditawarkan jauh lebih murah.


Tips Membedakan Wedding Photography Dengan Pre Wedding Photography

Nah, untuk lebih memahami dan mengetahui perbedaan yang lebih detail tentangwedding photography dengan bali pre wedding photography berikut penulis memberikan informasi tentang keduanya. Adapun perbedaan tersebut antara lain sebagai berikut :

Maksud Dan Tujuan
Dari pengertian yang disebutkan diatas, sudah jelas maksud dan tujuan dari masing-masing jasa baik wedding photography dan pre wedding photography. Nah, banyak customer banyak yang memilih semua menjadi dalam satu paket pernikahaan. Tetapi jika mengikuti paket dari wedding organizer, biasanya pre weddingnya tidak dilakukan di out door tapi indoor dan menggunakan studio foto. Untuk foto pre wedding biasa digunakan pada saat acara resepsi pernikahan digelar. Sedangkan foto wedding biasa digunakan sebagai dokumentasi yang dilakukan pada saat akad nikah dan resepsi pernikahan. Wedding photo ini digunakan sebagai sebuah kenangan atau memori untuk mengingat perkawinan.

Harga
Biasanya harga untuk paket pre wedding photo ini jauh lebih mahal apalagi jika memakai outdoor karena semua biaya perjalanan dan makan ditanggung oleh si client. Tetapi jangan kuatir sekarang sudah banyak paket pernikahan yang ditawarkan oleh wedding organizer yang memberikan layanan paket wedding photo sekaligus pre wedding foto juga.

Lokasi
Untuk wedding photography biasa nya dilakukan pada saat resepsi pernikahan dan lokasinya biasanya antara di gedung atau rumah. Tetapi untuk foto pre wedding ini tergantung kedua mempelai ingin indoor atau outdoor. Tetapi kebanyakan para mempelai memilih lokasi untuk photo pre wedding di alam terbuka untuk mengambil pemandangan atau cuacanya.

Jenis Pakaian Yang Dikenakan.
Untuk jenias pakaian sudah pasti berbeda, jika wedding photography ini sudah pasti akan mengenakan busana pengantin yang tergantung keinginan dari mempelai. Nah jika foto pre wedding ini jauh lebih rileks dan santai karena ini banyak para mempelai menggunakan pakaian yang sederhana tetapi bagus dan santai atau semi formal. Ini juga bisa diberlakukan jika melakukan sesi foto pre wedding di studio saja.

Pre Wedding?

Seringkali kita dengar kata foto pre wedding bahkan seakan menjadi pertanyaan standar bagi setiap calon pengantin tentang foto tersebut. Namun sebenarnya ada arti yang lebih luas pada pengertian Foto Pre Wedding dibandingkan arti yang selama ini kita ketahui. Sebelum Anda bersama pasangan salah pengertian tentang arti kata ini, ada baiknya Anda berdua baca artikel di bawah ini.

Kata Foto Pre Wedding berasal dari bahasa Inggris yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia akan berarti foto sebelum pernikahan. Namun seiring waktu, banyak yang akhirnya menganggap bahwa foto ini berarti foto di suatu lokasi, dengan konsep serta pakaian yang memang dipersiapkan untuk kemudian hasil foto tersebut dipajang pada acara resepsi, pada undangan dan pada suvenir pernikahan.

Padahal pengertian dari kata ini sendiri sebenarnya adalah foto yang dilakukan sebelum pernikahan itu sendiri. Bisa meliputi foto pertunangan, foto acara Midodareni (dari adat budaya Jawa, malam sebelum pernikahan berlangsung). Jadi pengertian yang betul tentang Foto Pre Wedding adalah benar – benar foto yang dilakukan sebelum acara pernikahan, bisa berupa foto dokumentasi sebuah acara adat sebelum pernikahan, foto dokumentasi pertunangan maupun foto gaya yang selama ini banyak diketahui oleh orang dengan sebutan Pre Wedding.

Nah, sekarang kan Anda bersama pasangan sudah lebih memahami tentang arti kata ini, jadi jangan salah sangka dan bingung lagi ya kalau ada yang memasukkan kategori foto pertunangan, foto Midodareni dengan sebutan foto yang sama.

Cara untuk menjadi seorang fotografer pemula

Menjadi seorang fotografer merupakan sebuah pekerjaan impian yang ingin dimiliki oleh siapa saja dan membuat hasil foto yang terbaik merupakan impian tiap fotografer. Jika Kita menginginkan untuk menjadi seorang fotografer, maka ada beberapa hal yang dapat Kita persiapkan untuk menjadi seorang fotografer. Karena menjadi seorang fotografer selain merupakan hobi juga dapat menjadi income untuk Kita.

Hal pertama yang perlu Kita lakukan adalah: Mempunyai kamera milik Kita sendiri dengan kualitas terbaik tentunya sebagai pemula. Mencari tahu tentang jenis kamera yang cocok untuk hobi Kita merupakan sebuah perjalanan waktu yang mengasyikkan tentunya untuk Kita. Kedua adalah mempelajari pola seorang fotografer merupakan kegiatan yang perlu untuk dilakukan. Dengan menyadari tentang kejadian di sekitar kita dapat menjadi sebuah pengalaman berfoto Kita yang menarik.

Kemudian, mampu menangkap momen penting yang melintas di sekitar Kita juga merupakan sebuah faktor penting untuk Kita, seperti mengunjungi tempat wisata maupun tempat lingkungan Kita tinggal pun dapat menjadi momen foto yang berharga. Beberapa tempat yang dapat Kita kunjungi seperti: tempat wisata, pameran maupun ragam masakan dapat menjadi pilihan obyek foto Kita.

Setelah Kita berhasil untuk membuat sebuah foto yang baik, maka selanjutnya Kita dapat memasarkan portofolio Kita secara online. Dimana Kita akan mendapati orang- orang yang mungkin tertarik dengan hasil foto Kita dan berencana untuk membeli hasil karya Kita tersebut. Kemungkinan juga Kita akan ditawari kerja di dunia nyata menjadi seorang fotografer ataupun Kita dapat bekerja di bagian pariwisata pada sebuah majalah travel, fashion maupun masakan yang membutuhkan dunia fotografi.

Bermain dengan cahaya

Foto sangat bergantung terhadap adanya cahaya, cara cahaya jatuh pada subjek dapat digolongkan kedalam dua kategori: pencahayaan lebar dan pencahayaan sempit (Clayton, 2011:72). Pendapat konvensional sering mendorong kita untuk lebih memilih membingkai objek dalam pencahayaan lebar, tapi cobalah mencari kesempatan untuk membingkai objek Anda dalam pencahayaan sempit, Anda tidak akan menduga betapa foto menjadi lebih hidup, karena pada keadaan ini Anda akan lebih mencurahkan perhatian pada bayangan. Bahkan, kadang Anda dapat menggunakan flash untuk menerangi objek, meskipun hari cerah. Hal ini digunakan untuk memberi kesan segar pada foto Anda.

1. Jenis-jenis cahaya
Cahaya sangat beragam jenisnya, meliputi: 

a. Cahaya matahari : Cahaya matahari terdapat 3 rentang waktu, yaitu: cahaya pagi (soft light), cahaya siang (hard light), dan cahaya sore (soft light). Waktu yang paling bagus untuk memotret adalah ketika pagi hari sejak matahari terbit sampai dengan pukul 10 siang, dan pada sore hari sejak pukul 2 siang sampai matahari tebenam. Lalu bagaimana dengan cahaya siang? Anda tetap dapat memotret pada siang hari dengan memanfaatkan cahayanya yang keras dan tajam. Berikut beberapa macam cahaya matahari dan sedikit penjelasannya dan kegunaannya:
1) Cahaya pagi
Cahaya yang ditimbulkan pada pagi hari berwarna sedikit kekuningan dengan langit berwarna biru muda sampai putih kuning. Awan di langit pun terlihat lembut merata dibagian bawah, kemudian hilang di bagian atas. Bayangan yang dihasilkan juga lembut dan dapat mempertegas detail. Cahaya ini cocok untuk segala jenis pemotretan, dengan penempatan bayangan atau shadow yang tepat pula, seperti: cahaya depan, cahaya samping, dan cahaya belakang.
2) Cahaya siang
Cahaya yang ditimbulkan pada siang hari cenderung tajam dan kuat, karena matahari tepat berada di atas. Langitnya berwarna biru cerah dan bersih, serta awannya berbentuk seperti gumpalan kapas yang lembut. Bayangan yang dihasilkan pun sangat tajam dan kuat. Cahaya ini cocok untuk memotret sesuatu yang berdetail besar seperti pegunungan dan arsitektur (Hedgecoe, 1994:56).
3) Cahaya sore
Cahaya yang ditimbulkan pada sore hari berwarna sedikit kemerahan bahkan kadang oranye pada bagian bawah dan berwarna biru pada bagian atas, degradasi warnanya pun sungguh menakjubkan dengan sedikit awan yang membiaskan warna langit. Bayangan yang dihasilkan cenderung lembut dan dapat mempertegas detail. Pada cahaya ini cocok untuk segala jenis pemotretan dan tidak lupa dengan penempatan bayangan yang tepat, seperti: cahaya depan, cahaya samping, cahaya belakang, dan siluet.

b. Cahaya yang hidup : Cahaya ini bisa ditimbulkan dari lampu kota, lampu jalanan, lampu pada ruangan yang membias keluar ruangan, lampu senter, maupun dari api lilin atau penerangan lain yang menggunakan api. Untuk dapat memanfaatkan cahaya ini, dibutuhkan suasana yang gelap pada malam hari atau pada ruangan tertutup. Fotografi malam memang memikat untuk berbagai alas an: kecantikan yang muncul saat wajah kota yang gersang di siang hari menjadi gemerlap dengan kilauan cahaya dalam miliaran warna di bawah naungan langit gelap (Clayton, 2011:41). Beberapa macam cahaya yang hidup beserta kegunaan dan tips untuk memotretnya:
1) Cahaya lampu ruangan yang membias dan lampu-lampu reklame.
Anda bisa memotret kedalam ruangan yang beretalase kaca, sehingga lampu dari ruangan dapat terekam oleh kamera.
2) Cahaya lampu jalanan.
Anda bisa membuat cahaya abstrak dengan cahaya ini, seperti bulb pada pada lampu kendaraan yang di potret dengan tripod maupun lampu apapun yang dipotret tanpa menggunakan tripod, Anda juga bisa memotret gemerlap lampu tanpa memfokuskan objek sehingga cahaya yang dihasilkan terasa lembut.
3) Cahaya yang dihasilkan dari pantulan air sungai atau hujan.
Ketika hujan mengguyur, jalanan tertutupi oleh air hujan yang menggenang, coba perhatikan air genangan tersebut, dapatkah Anda melihat cahaya-cahaya kota? Anda bisa memotretnya dengan sudut pAndang yang berbeda-beda dan menghasilkan foto yang menakjubkan. Selain itu Anda juga bisa memotret pantulan bangunan dan lampu pada pantulan air sungai.
4) Kembang api.
Kembang api merupakan objek terpopuler pada fotografi malam. Cahaya yang dihasilkan berupa garis-garis cahaya yang memancar dan berwarna-warni.
5) Cahaya lilin.
Cahaya ini biasanya lebih cocok pada ruangan tertutup, seperti anak kecil yang memegang lilin menyala maupun suasana pada saat candle light dinner.
6) Cahaya api penerangan.
Cahaya ini cocok untuk suasana gelap dan tanpa lampu sama sekali, hanya cahaya api obor atau lampu petromak yang menerangi. Seperti rumah di pedalaman yang menggunakan lampu obor, atau orang-orang yang berburu dengan membawa obor atau lampu petromak. Cahaya ini juga cocok untuk memotret orang yang sedang bercengkrama agar terlihat dan terasa hangat, serta memotret wajah-wajah yang tenang atau wajah orang tua.
c. Cahaya tambahan : Cahaya ini dipergunakan untuk menampilkan detail-detail tertentu seperti pada foto studio untuk memotret makanan, model, maupun komersil lain. Untuk memotret makanan utama, paling sering digunakan lampu yang berwarna oranye agar terlihat hangat dan nikmat, pada pemotretan minuman dingin atau botol-botol kaca lebih sering menggunakan lampu berwana kuning putih, putih, maupun biru keputihan untuk memunculkan efek bening dari minuman yang berwarna-warni. Beberapa cahaya tambahan yang biasa digunakan:
1) Lampu tambahan atau lampu studio.
Berupa lampu yang diletakkan pada tripod atau penyangga lain dan dirahkan pada sisi tertentu.
2) Soft box
Berfungsi sama seperti lampu studio, akan tetapi soft box diberi seperti tudung untuk memfokuskan cahaya dan diberi lapisan kertas tipis untuk melembutkan cahaya.
3) Reflector
Reflector berfungsi untuk memantulkan cahaya yang ada, baik dari cahaya matahari maupun dari lampu studio atau soft box. Pantulan cahaya yang dihasilkan cenderung lembut dan hampir tidak terlalu disadari keberadaannya pada hasil akhir foto.

d. Flash : Untuk mendapatkan shutter speed yang tinggi, Anda bisa menggunakan flash untuk mendapatkannya. Hal ini biasanya digunakan untuk membekukan sesuatu seperti: cipratan air, orang melompat, dan lain-lain. Flash terdapat dua macam, yaitu:
1) Internal Flash
Internal flash adalah flash yang berada pada kamera.
2) External Flash
External flash adalah flash yang bisa dipasang pada kamera atau juga digunakan untuk flash jarak jauh (biasanya menggunakan wifi).

2. Macam-macam cahaya
Anda bisa memanfatkan adanya cahaya dengan berbagai macam cara, cahaya dapat membentuk dan menghidupkan foto yang Anda buat. Cahaya memiliki jenis yang berbeda pula, seperti:

a. Cahaya depan
Merupakan cahaya yang berasal dari depan objek atau cahaya yang berasal dari belakang kamera, dan bayangan jatuh kebelakang objek. Untuk mendapatkan cahaya ini bisa di pagi hari atau sore hari dan dapat juga dengan cahaya buatan. 

b. Cahaya samping
Merupakan cahaya yang berasal dari samping kanan maupun kiri objek dan kamera, dan bayangannya jatuh kesamping kanan maupun kiri objek. Untuk memperoleh cahaya ini bisa didapatkan ketika matahari terbit atau terbenam dan dapat juga dengan cahaya buatan.

c. Cahaya belakang
Merupakan cahaya yang berasal dari belakang objek atau depan kamera, dan dari bayangannya yang menutupi seluruh objek tetapi tidak gelap, terdapat rimlight disekitar objek. Untuk memperoleh cahaya ini bisa didapatkan ketika matahari muncul dan tenggelam dan dapat juga dengan cahaya buatan.

d. Cahaya atas
Merupakan cahaya yang berasal dari atas objek maupun kamera, dan bayangannya jatuh kebawah objek. Cahaya seperti ini hanya bisa didapatkan ketika matahari berada tepat berada di atas atau siang hari dan dapat juga dengan cahaya buatan.

e. Cahaya bawah
Merupakan cahaya yang berasal dari bawah objek maupun kamera. Cahaya ini dapat ditemui pada pagi buta dan sore menjelang malam pada suatu ketinggian, karena dengan berada pada tempat yang tinggi matahari seakan berada dibawah Anda dan objek atau dapat juga dengan cahaya buatan tanpa harus mencari tempat yang tinggi.

f. Siluet
Merupakan cahaya yang berasal dari belakang objek dan bayangan menutupi seluruh objek tanpa menimbulkan rimlight. Cahaya ini bisa didapatkan pada pagi dan sore hari dengan menurunkan light meter hingga beberapa stop, atau biasa disebut dengan diunderkan.