Pages

Thursday, May 23, 2013

Cara cuci cetak film

Untuk mencuci dan mencetak film/kertas foto, ada beberapa hal yang harus disediakan, yaitu:
1.Dark room / kamar gelap (ruang kedap cahaya)
2.Lampu pengaman/safelight (merah/hijau)
3.Enlarger yaitu alat pencetak/pembesar foto
4.Timeratau pengatur waktu
5.Bahan kimia/obat foto: Larutan Pengembang (Developer), Penyetop (Stop Bath) dan penetap (Fixer)
6.Nampan plastik 4 buah untuk penampung larutan saat proses cuci
7.Pinset untuk menjepit kertas foto. Bisa juga memakai tangan, tapi sangat tidak dianjurkan

Proses cuci film/kertas foto:
- Bahan kimia/obat foto yang digunakan: Developer (Minigrain, Micro MF, Borax,dll), Stop Bath (larutan asam cuka 28, yaitu cuka dapur ditambah air dengan perbandingan 1:8), Fixer (Fuji Fix, Acifix, dll). Atau langsung membeli paket obat tersebut di lab. foto
- Siapkan kertas foto/film

Tahap pencucian:
- Siapkan Developer, Stop Bath dan Fixer pada nampan yang berbeda
- Masukkan kertas foto ke larutan developer. Goyang-goyangkan kertas foto dengan menggunakan pinset selama beberapa menit, hingga imaji terlihat
- Ambil kertas foto tersebut, keringkan, lalu pindahkan ke larutan Stop Bath
- Goyang-goyangkan kembali kertas foto tersebut (dalam larutan).
- Ambil kembali kertas foto,cuci dengan air, kemudian masukkan ke larutan Fixer agar imaji yang tercetak bisa menetap.
- Bilas kertas foto tersebut (negatif) dengan air hingga bersih
- Keringkan kertas foto

Proses cetak:
- Siapkan kertas foto yang telah dicuci dan kertas foto yang belum tercahayai (akan dicetak)
- Siapkan Developer, Stop Bath dan Fixer pada baki yang berbeda
- Siapkan kaca bening ukuran 20x20

Tahapan cetak:
- Ambil kertas foto yang telah tercahayai (negatif) dan kertas foto kosong.
- Ambil kaca bening, letakkan kedua kertas foto pada sisi yang berhadapan.
- Hadapkan sisi negatif yang telah tercahayai dengan emulsi pada kertas foto kosong
- Letakkan pada enlarger, lalu sinari negatif dengan enlarger selama beberapa detik (lakukan tes print agar didapat hasil yang sesuai dengan yang diinginkan).
- Masukkan kertas foto kosong ke larutan developer. Goyang-goyangkan kertas foto dengan menggunakan pinset selama beberapa menit, hingga imaji terlihat
- Ambil kertas foto tersebut dengan menggunakan pinset, keringkan, lalu pindahkan ke larutan Stop Bath. Goyang-goyangkan kembali kertas foto tersebut.
- Ambil kembali kertas foto, kemudian masukkan ke larutan Fixer agar imaji yang tercetak bisa menetap.
- Bilas kertas foto tersebut (positif) dengan air hingga bersih
- Keringkan kertas foto


Tambahan bwt proses cuci negatif dan cetak:

- Gunakan dua penjepit, yang satu untuk dipakai di developer dan stop bath, yang satunya digunakan untuk mengambil foto dari stop bath ke fixer, atau yang lebih baik gunakan satu penjepit untuk dipakai di developer dan stop bath dan untuk menjatuhkan foto dari stop bath ke fixer, dan penjepit satunya hanya dipakai di fixer.
- Jika hasil foto yang di-develop sudah dimasukkan ke dalam stop bath(ingat! Stop bath, bukan fixer) dirasa belum mantap, dapat dikembalikan ke developer lagi agar proses yang terhenti berlanjut, setelah dirasa mantap, baru dimasukkan ke stop bath, lalu fixer.
- Setelah dimasukkan ke developer, sebenarnya bisa langsung dimasukkan ke dalam fixer, tapi jangan sampai penjepit yang dipakai di developer tercelup ke dalam fixer.
- Pokoknya jangan sampai setetespun cairan fixer tanpa sengaja langsung tercampur ke dalam developer.

Di jaman digital sekarang, proses kamar gelap dapat dipangkas sampai proses cuci saja. Selanjutnya:

- Keringkan negatif
- Scan negatif yang telah kering dengan scanner anda atau scanner siapa saja (color mode sebaiknya RGB color saja dulu, jangan grayscale) :P
- Invert hasil scan dengan program pengolah gambar yang ada di komputer.
- Atur levels hingga memperoleh tone yang diinginkan
- Ubah color mode ke CMYK jika ingin di-print dengan printer laser(printer laser semacam Canon Image Runner atau printer laser lain yang sebesar mesin fotokopi), atau tetap RGB jika ingin dicetak di lab foto. Cetak dengan printer rumahan tidak terlalu berpengaruh jika anda menggunakan RGB atau CMYK.
- Cetak!

Cara merawat lensa


Selain mengenal komponen dan fungsi kamera, kita juga harus mengetahui cara perawatan kamera yang baik dan benar seperti lensa.

Berikut ini adalah tips merawat dan membersihkan Lensa kamera :
  • Jangan menyentuh lensa secara langsung dengan jari. Untuk mengurangi kemungkinan ini terjadi, usahakan lens hood selalu terpasang. Lens hood juga akan melindungi bagian depan lensa dari benturan sekaligus mencegah munculnya flare pada cahaya frontal menuju lensa.
  • Pasang lens cap ketika lensa sedang tidak dipergunakan, hal ini bertujuan mengurangi kemungkinan terpapar dan menempelnya debu pada permukaan lensa.
  • Jika kegiatan membersihkan lensa diperlukan, maka mempergunakan peralatan pembersih yang baik sangat dianjurkan. Selalu pergunakan lens brush, lens blower , lens paper dan lens cloth yang baik.
  • Bersihkan bagian depan dan belakang lensa dengan lens blower terlebih dahulu. Tujuannya untuk menghilangkan partikel debu yang menempel. Jangan langsung membersihkan lensa dengan lens cloth atau lens paper sebab partikel debu yang ikut tergosok akan menyebabkan permukaan coating lensa akan tergores. Hal ini dapat berakibat munculnya gangguan permanen pada hasil foto.
  • Beberapa partikel debu yang masih tetap menempel dapat juga dihilangkan dengan bantuan lens brush.
  • Selanjutnya usap lensa secara lembut dan perlahan dengan lens cloth/ lens paper kering dengan gerakan memutar dari bagian dalam lensa menuju keluar.
  • Jika dibutuhkan, cairan pembersih lensa/ lens cleaning fluid khusus dapat dipergunakan untuk membersihkan kotoran-kotoran lensa yang agak membandel. Jangan meneteskannya langsung pada lensa, teteskan pada lens paper terlebih dahulu, lalu usap perlahan pada bagian lensa.

Komponen kamera

Kita semua tentunya sudah tahu bahwa Kamera adalah alat untuk memotret dan merekam gambar, begitu banyak jenis kamera yang telah diciptakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya. Sehingga kita harus pintar-pintar merawatnya. nah seperti apa cara merawat kamera dengan baik kita juga harus mengerti cara merawatnya dengan baik.Pengertian komponen pada kamera adalah bagian dari kamera yang berguna bagi fotografi. Arti dari kamera sebenarnya adalah kamar, maksudnya: kamar gelap, diambil dari bahasa Italia camera obscura yang artinya kamar gelap (dark chamber). Dan memang ruang dalam kamera itu sangat gelap. Sejarah penciptaan kamera sangat panjang dan melibatkan banyak penemuan dan penemu perintis.
Sebagai istilah umum, sebuah kamera terdiri atas :
1. Kotak yang kedap cahaya (Badan kamera).
2. Sistem Lensa.
3. Shutter.
4. Pemutar Film.

Badan kamera adalah ruangan yang sama sekali kedap cahaya, namun dihubungkan dengan lensa yang menjadi satu-satunya tempat cahaya masuk. Di dalam bagian ini cahaya yang difokuskan oleh lensa akan diatur agar tepat mengenai dan membakar Film ( kamera analog ).

Komponen-komponen dasar yang terdapat dalam kamera yaitu:
A. Lensa.
B. Media perekam.
C. Alat pembidik (Viewfinder)
D. Alat penghalang media perekam.
E. Tombol jepret (shutter)
F. Flash ( lampu kilat )

Dalam kamera ada beberapa jenis komponen. Yaitu:

Lensa
Komponen optik yang berfungsi untuk mengumpulkan dan meneruskan pancaran-pancaran partikel cahaya yang jatuh ke permukaannya. Peran lensa sangatlah penting, karena merupakan gerbang utama dari partikel cahaya yang masuk ke dalam kamera. Lensa yang bermutu tinggi akan menghasilkan gambar yang lebih berkualitas. Tentu mutu lensa akan berpengaruh juga pada harga jual lensa tersebut. Untuk kamera DSLR dan kelas yang lebih tinggi, pemilihan lensa sangatlah bervariasi.

Media perekam
Komponen yang digunakan untuk merekam hasil dari pola cahaya yang diterima oleh kamera. Secara umum media perekam dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu analog dan digital.

Viewfinder
Berupa jendela kecil yang digunakan untuk melihat pemandangan yang akan direkam, sebelum proses merekam yang sesungguhnya. Pada kamera digital, termasuk kamera handphone, alat pembidik tidak hanya berupa viewfinder saja, namun juga berupa LCD yang menampilkan secara langsung pola cahaya yang diterima oleh kamera.

Satu hal yang penting dalam perangkat pembidik ini, yaitu akurasi. Setiap jenis perangkat pembidik mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pada kamera digital, ada tiga jenis perangkat pembidik yaitu :

a. Pembidik Optik Paralel, Pembidik optik paralel ini sama dengan pembidik yang dimiliki oleh kamera saku analog. Lensa diletakkan paralel dengan lensa pemindai gambar.

b. Pembidik LCD (Liquid Crystal Display), Pembidik LCD ini berupa layar monitor kecil dibagian belakang kamera digital. Pembidik ini memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan pembidik optik karena gambar yang tampil direfleksikan dari lensa kamera. Kelemahan pembidik LCD adalah waktu tunda (delay). Waktu tunda ini sering mengganggu saat pengambilan foto utnuk keperluan dokumentasi yang memerlukan momen tepat saat pengambilan gambar.

c. Pembidik Optik TTI, Pembidik optik TTI (Through Dither lens) merupakan pembidik yang memiliki tingkat akurasi paling tinggi karena pembidik tipe ini mengambil gambar langsung dari lensa kamera menggunakan prisma pemantul objek. Pembidik tipe ini hanya dimiliki oleh kamera SLR. Pembidik optik TTL

Alat penghalang media perekam (shutter curtain)
Gunanya untuk mencegah media perekam merekamcahaya/gambar sebelum kita siap memotret. Pembukaan curtain akan diatur oleh tombol jepret (shutter). Ketika tombol jepret ditekan, curtain akan membuka dalam selang waktu yang ditentukan, untuk mengekspos media perekam pada pola cahaya yang diteruskan dari lensa.

Tombol jepret (shutter)
gunanya untuk membuka alat penghalang media perekam (curtain), sehingga media perekam terekspos pada cahaya, dan dapat memulai merekam cahaya gambar pada saat siap memotret.

Lampu kilat ( Flash )
sering disebut blitz, adalah alat yang menghasilkan kilatan cahaya dalam waktu singkat. untuk menambah pencahayaan dalam frame. digunakan pada suasana gelap atau kurang cahaya. Cara kerja Flash mirip seperti lampu. Bedanya, kalau lampu menyala terus-menerus, flash hanya menyala dalam waktu yang sangat singkat, yaitu antara 1/1000 sampai 1/20000 detik saja. Walaupun hanya menyala dalam waktu singkat, cahaya yang dikeluarkan flash cukup terang. Maka pada keadaan normal, flash cukup membantu pencahayaan sampai batas tertentu ketika dibutuhkan. Flash yang menjadi satu ( terintegrasi ) dengan badan kamera disebut flash internal. Sedangkan flash yang terpisah dengan badan kamera disebut flash eksternal. praktis, ringan, kompak tetapi tetap memiliki fitur yang menyenangkan dan kualitas gambar yang sangat baik.

Shutter Speed
Shutter adalah semacam layer yang menutup sensor . Pada waktu kita men-jepret , Shutter ini akan terbuka selama beberapa waktu sehingga sensor bisa merekam cahaya yang masuk melalui lensa. Durasi pembukaan shutter inilah yang dikenal sebagai Shutter Speed . baca artikel Teknik efek kecepatanRana dan Bukaan Diafragma. Logikanya , semakin lama shutter dibuka akan semakin banyak cahaya yang masuk . Dan sebaliknya semakin cepat shutter dibuka maka makin sedikit cahaya yang masuk. selain itu Perbedaan penggunaan lensa memberikan perbedaan perspektif. Perspektif adalah ukuran dan kedalaman relatif subjek dalam gambar. Perspektif juga bisa berarti perubahan bentuk, ukuran, dan kedalaman bidang yang relatif akibat perbedaan cara pandang antara objek dengan kamera.

Perbedaan tersebut terjadi karena ada pergeseran posisi dalam melihat sesuatu dari sudut pandang, jarak, dan ketinggian yang tidak sama maupun penggunaan lensa dengan focal length yang berbeda memberikan perspektif yang berbeda pula. Sehingga, penggunaan berbagai jenis lensa memiliki fungsi yang berbeda.
Seiring dengan perkembangan optik dan teknologi, variasi lensa menjadi begitu banyak. Hingga saat ini lensa DSLR dibagi dalam tiga kategori besar. Yaitu :

1. Lensa dibedakan berdasar focal length.
2. Rentang optic. dan
3. Lensa varian.

Macam lensa berdasar panjang fokus terdiri atas lensa tele (tele pendek dan supertele), lensa wide (super-wide dan fish eye), baca artikel Jenis lensa Kamera dan Fungsinya.

Aperture Diafragm ( Bukaan Diafragma ) 
Diafragma adalah lubang dalam lensa kamera tempat cahaya masuk saat melakukan pemotretan.Diafragma memiliki beberapa ukuran atau satuan angka. Setiap lensa mempunyai perbedaan bukaan diafragma masing-masing. Biasanya, ukuran diafragma dimulai dengan 2,8 – 4 – 5,6 – 8 – 11 – 16 – 22. Besar kecilnya bukaan diafragma yang kita pilih menghasilkan foto yang berbeda. Bukaan diafragma kecil akan menghasilkan ruang yang luas. Sedang bukaan diafragma besar akan membuat ruang tajam sempit (Blur). Atau mudahnya, diafragma artinya bukaan lensa. Efeknya, makin besar bukaan, maka makin besar kecepatan yang dibutuhkan, speed makin tinggi. Efek lainnya, makin besar bukaan, makin sempit ruang tajamnya, artinya makin besar efek blur untuk daerah diluar ruang tajam yang fokus.

Range finder ( Pemindai komposisi pemotretan )
yang menunjukkan apa saja yang akan terpotret serta apakah objek utama akan terfokuskan.

Lightmeter
untuk membantu menetapkan kecepatan pemetik potret dan atau besarnya bukaan, agar banyaknya cahaya yang mengenai film cukup tepat sehingga diperoleh bayangan atau gambar yang memuaskan.

Wedding dan Pre wedding

Perbedaan akan jelas terlihat pada jasa bali wedding photographydengan bali pre wedding photography. Ini terlihat jelas pada bentuk dan jenis foto yang dihasilkan, secara pengertiannya pun sangat jelas berbeda antara jasa wedding photography dengan bali pre wedding photography. Wedding photography adalah foto-foto yang dihasilkan pada acara resepsi pernikahan, sedangkan pre wedding photography merupakan kumpulan foto yang diambil oleh seorang fotografer sebelum acara pernikahan dilaksanakan. Tetapi jasa wedding photography dengan bali pre wedding photography ini akan digabung dalam 1 paket pernikahan, karena harga yang ditawarkan jauh lebih murah.


Tips Membedakan Wedding Photography Dengan Pre Wedding Photography

Nah, untuk lebih memahami dan mengetahui perbedaan yang lebih detail tentangwedding photography dengan bali pre wedding photography berikut penulis memberikan informasi tentang keduanya. Adapun perbedaan tersebut antara lain sebagai berikut :

Maksud Dan Tujuan
Dari pengertian yang disebutkan diatas, sudah jelas maksud dan tujuan dari masing-masing jasa baik wedding photography dan pre wedding photography. Nah, banyak customer banyak yang memilih semua menjadi dalam satu paket pernikahaan. Tetapi jika mengikuti paket dari wedding organizer, biasanya pre weddingnya tidak dilakukan di out door tapi indoor dan menggunakan studio foto. Untuk foto pre wedding biasa digunakan pada saat acara resepsi pernikahan digelar. Sedangkan foto wedding biasa digunakan sebagai dokumentasi yang dilakukan pada saat akad nikah dan resepsi pernikahan. Wedding photo ini digunakan sebagai sebuah kenangan atau memori untuk mengingat perkawinan.

Harga
Biasanya harga untuk paket pre wedding photo ini jauh lebih mahal apalagi jika memakai outdoor karena semua biaya perjalanan dan makan ditanggung oleh si client. Tetapi jangan kuatir sekarang sudah banyak paket pernikahan yang ditawarkan oleh wedding organizer yang memberikan layanan paket wedding photo sekaligus pre wedding foto juga.

Lokasi
Untuk wedding photography biasa nya dilakukan pada saat resepsi pernikahan dan lokasinya biasanya antara di gedung atau rumah. Tetapi untuk foto pre wedding ini tergantung kedua mempelai ingin indoor atau outdoor. Tetapi kebanyakan para mempelai memilih lokasi untuk photo pre wedding di alam terbuka untuk mengambil pemandangan atau cuacanya.

Jenis Pakaian Yang Dikenakan.
Untuk jenias pakaian sudah pasti berbeda, jika wedding photography ini sudah pasti akan mengenakan busana pengantin yang tergantung keinginan dari mempelai. Nah jika foto pre wedding ini jauh lebih rileks dan santai karena ini banyak para mempelai menggunakan pakaian yang sederhana tetapi bagus dan santai atau semi formal. Ini juga bisa diberlakukan jika melakukan sesi foto pre wedding di studio saja.

Pre Wedding?

Seringkali kita dengar kata foto pre wedding bahkan seakan menjadi pertanyaan standar bagi setiap calon pengantin tentang foto tersebut. Namun sebenarnya ada arti yang lebih luas pada pengertian Foto Pre Wedding dibandingkan arti yang selama ini kita ketahui. Sebelum Anda bersama pasangan salah pengertian tentang arti kata ini, ada baiknya Anda berdua baca artikel di bawah ini.

Kata Foto Pre Wedding berasal dari bahasa Inggris yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia akan berarti foto sebelum pernikahan. Namun seiring waktu, banyak yang akhirnya menganggap bahwa foto ini berarti foto di suatu lokasi, dengan konsep serta pakaian yang memang dipersiapkan untuk kemudian hasil foto tersebut dipajang pada acara resepsi, pada undangan dan pada suvenir pernikahan.

Padahal pengertian dari kata ini sendiri sebenarnya adalah foto yang dilakukan sebelum pernikahan itu sendiri. Bisa meliputi foto pertunangan, foto acara Midodareni (dari adat budaya Jawa, malam sebelum pernikahan berlangsung). Jadi pengertian yang betul tentang Foto Pre Wedding adalah benar – benar foto yang dilakukan sebelum acara pernikahan, bisa berupa foto dokumentasi sebuah acara adat sebelum pernikahan, foto dokumentasi pertunangan maupun foto gaya yang selama ini banyak diketahui oleh orang dengan sebutan Pre Wedding.

Nah, sekarang kan Anda bersama pasangan sudah lebih memahami tentang arti kata ini, jadi jangan salah sangka dan bingung lagi ya kalau ada yang memasukkan kategori foto pertunangan, foto Midodareni dengan sebutan foto yang sama.

Cara untuk menjadi seorang fotografer pemula

Menjadi seorang fotografer merupakan sebuah pekerjaan impian yang ingin dimiliki oleh siapa saja dan membuat hasil foto yang terbaik merupakan impian tiap fotografer. Jika Kita menginginkan untuk menjadi seorang fotografer, maka ada beberapa hal yang dapat Kita persiapkan untuk menjadi seorang fotografer. Karena menjadi seorang fotografer selain merupakan hobi juga dapat menjadi income untuk Kita.

Hal pertama yang perlu Kita lakukan adalah: Mempunyai kamera milik Kita sendiri dengan kualitas terbaik tentunya sebagai pemula. Mencari tahu tentang jenis kamera yang cocok untuk hobi Kita merupakan sebuah perjalanan waktu yang mengasyikkan tentunya untuk Kita. Kedua adalah mempelajari pola seorang fotografer merupakan kegiatan yang perlu untuk dilakukan. Dengan menyadari tentang kejadian di sekitar kita dapat menjadi sebuah pengalaman berfoto Kita yang menarik.

Kemudian, mampu menangkap momen penting yang melintas di sekitar Kita juga merupakan sebuah faktor penting untuk Kita, seperti mengunjungi tempat wisata maupun tempat lingkungan Kita tinggal pun dapat menjadi momen foto yang berharga. Beberapa tempat yang dapat Kita kunjungi seperti: tempat wisata, pameran maupun ragam masakan dapat menjadi pilihan obyek foto Kita.

Setelah Kita berhasil untuk membuat sebuah foto yang baik, maka selanjutnya Kita dapat memasarkan portofolio Kita secara online. Dimana Kita akan mendapati orang- orang yang mungkin tertarik dengan hasil foto Kita dan berencana untuk membeli hasil karya Kita tersebut. Kemungkinan juga Kita akan ditawari kerja di dunia nyata menjadi seorang fotografer ataupun Kita dapat bekerja di bagian pariwisata pada sebuah majalah travel, fashion maupun masakan yang membutuhkan dunia fotografi.

Bermain dengan cahaya

Foto sangat bergantung terhadap adanya cahaya, cara cahaya jatuh pada subjek dapat digolongkan kedalam dua kategori: pencahayaan lebar dan pencahayaan sempit (Clayton, 2011:72). Pendapat konvensional sering mendorong kita untuk lebih memilih membingkai objek dalam pencahayaan lebar, tapi cobalah mencari kesempatan untuk membingkai objek Anda dalam pencahayaan sempit, Anda tidak akan menduga betapa foto menjadi lebih hidup, karena pada keadaan ini Anda akan lebih mencurahkan perhatian pada bayangan. Bahkan, kadang Anda dapat menggunakan flash untuk menerangi objek, meskipun hari cerah. Hal ini digunakan untuk memberi kesan segar pada foto Anda.

1. Jenis-jenis cahaya
Cahaya sangat beragam jenisnya, meliputi: 

a. Cahaya matahari : Cahaya matahari terdapat 3 rentang waktu, yaitu: cahaya pagi (soft light), cahaya siang (hard light), dan cahaya sore (soft light). Waktu yang paling bagus untuk memotret adalah ketika pagi hari sejak matahari terbit sampai dengan pukul 10 siang, dan pada sore hari sejak pukul 2 siang sampai matahari tebenam. Lalu bagaimana dengan cahaya siang? Anda tetap dapat memotret pada siang hari dengan memanfaatkan cahayanya yang keras dan tajam. Berikut beberapa macam cahaya matahari dan sedikit penjelasannya dan kegunaannya:
1) Cahaya pagi
Cahaya yang ditimbulkan pada pagi hari berwarna sedikit kekuningan dengan langit berwarna biru muda sampai putih kuning. Awan di langit pun terlihat lembut merata dibagian bawah, kemudian hilang di bagian atas. Bayangan yang dihasilkan juga lembut dan dapat mempertegas detail. Cahaya ini cocok untuk segala jenis pemotretan, dengan penempatan bayangan atau shadow yang tepat pula, seperti: cahaya depan, cahaya samping, dan cahaya belakang.
2) Cahaya siang
Cahaya yang ditimbulkan pada siang hari cenderung tajam dan kuat, karena matahari tepat berada di atas. Langitnya berwarna biru cerah dan bersih, serta awannya berbentuk seperti gumpalan kapas yang lembut. Bayangan yang dihasilkan pun sangat tajam dan kuat. Cahaya ini cocok untuk memotret sesuatu yang berdetail besar seperti pegunungan dan arsitektur (Hedgecoe, 1994:56).
3) Cahaya sore
Cahaya yang ditimbulkan pada sore hari berwarna sedikit kemerahan bahkan kadang oranye pada bagian bawah dan berwarna biru pada bagian atas, degradasi warnanya pun sungguh menakjubkan dengan sedikit awan yang membiaskan warna langit. Bayangan yang dihasilkan cenderung lembut dan dapat mempertegas detail. Pada cahaya ini cocok untuk segala jenis pemotretan dan tidak lupa dengan penempatan bayangan yang tepat, seperti: cahaya depan, cahaya samping, cahaya belakang, dan siluet.

b. Cahaya yang hidup : Cahaya ini bisa ditimbulkan dari lampu kota, lampu jalanan, lampu pada ruangan yang membias keluar ruangan, lampu senter, maupun dari api lilin atau penerangan lain yang menggunakan api. Untuk dapat memanfaatkan cahaya ini, dibutuhkan suasana yang gelap pada malam hari atau pada ruangan tertutup. Fotografi malam memang memikat untuk berbagai alas an: kecantikan yang muncul saat wajah kota yang gersang di siang hari menjadi gemerlap dengan kilauan cahaya dalam miliaran warna di bawah naungan langit gelap (Clayton, 2011:41). Beberapa macam cahaya yang hidup beserta kegunaan dan tips untuk memotretnya:
1) Cahaya lampu ruangan yang membias dan lampu-lampu reklame.
Anda bisa memotret kedalam ruangan yang beretalase kaca, sehingga lampu dari ruangan dapat terekam oleh kamera.
2) Cahaya lampu jalanan.
Anda bisa membuat cahaya abstrak dengan cahaya ini, seperti bulb pada pada lampu kendaraan yang di potret dengan tripod maupun lampu apapun yang dipotret tanpa menggunakan tripod, Anda juga bisa memotret gemerlap lampu tanpa memfokuskan objek sehingga cahaya yang dihasilkan terasa lembut.
3) Cahaya yang dihasilkan dari pantulan air sungai atau hujan.
Ketika hujan mengguyur, jalanan tertutupi oleh air hujan yang menggenang, coba perhatikan air genangan tersebut, dapatkah Anda melihat cahaya-cahaya kota? Anda bisa memotretnya dengan sudut pAndang yang berbeda-beda dan menghasilkan foto yang menakjubkan. Selain itu Anda juga bisa memotret pantulan bangunan dan lampu pada pantulan air sungai.
4) Kembang api.
Kembang api merupakan objek terpopuler pada fotografi malam. Cahaya yang dihasilkan berupa garis-garis cahaya yang memancar dan berwarna-warni.
5) Cahaya lilin.
Cahaya ini biasanya lebih cocok pada ruangan tertutup, seperti anak kecil yang memegang lilin menyala maupun suasana pada saat candle light dinner.
6) Cahaya api penerangan.
Cahaya ini cocok untuk suasana gelap dan tanpa lampu sama sekali, hanya cahaya api obor atau lampu petromak yang menerangi. Seperti rumah di pedalaman yang menggunakan lampu obor, atau orang-orang yang berburu dengan membawa obor atau lampu petromak. Cahaya ini juga cocok untuk memotret orang yang sedang bercengkrama agar terlihat dan terasa hangat, serta memotret wajah-wajah yang tenang atau wajah orang tua.
c. Cahaya tambahan : Cahaya ini dipergunakan untuk menampilkan detail-detail tertentu seperti pada foto studio untuk memotret makanan, model, maupun komersil lain. Untuk memotret makanan utama, paling sering digunakan lampu yang berwarna oranye agar terlihat hangat dan nikmat, pada pemotretan minuman dingin atau botol-botol kaca lebih sering menggunakan lampu berwana kuning putih, putih, maupun biru keputihan untuk memunculkan efek bening dari minuman yang berwarna-warni. Beberapa cahaya tambahan yang biasa digunakan:
1) Lampu tambahan atau lampu studio.
Berupa lampu yang diletakkan pada tripod atau penyangga lain dan dirahkan pada sisi tertentu.
2) Soft box
Berfungsi sama seperti lampu studio, akan tetapi soft box diberi seperti tudung untuk memfokuskan cahaya dan diberi lapisan kertas tipis untuk melembutkan cahaya.
3) Reflector
Reflector berfungsi untuk memantulkan cahaya yang ada, baik dari cahaya matahari maupun dari lampu studio atau soft box. Pantulan cahaya yang dihasilkan cenderung lembut dan hampir tidak terlalu disadari keberadaannya pada hasil akhir foto.

d. Flash : Untuk mendapatkan shutter speed yang tinggi, Anda bisa menggunakan flash untuk mendapatkannya. Hal ini biasanya digunakan untuk membekukan sesuatu seperti: cipratan air, orang melompat, dan lain-lain. Flash terdapat dua macam, yaitu:
1) Internal Flash
Internal flash adalah flash yang berada pada kamera.
2) External Flash
External flash adalah flash yang bisa dipasang pada kamera atau juga digunakan untuk flash jarak jauh (biasanya menggunakan wifi).

2. Macam-macam cahaya
Anda bisa memanfatkan adanya cahaya dengan berbagai macam cara, cahaya dapat membentuk dan menghidupkan foto yang Anda buat. Cahaya memiliki jenis yang berbeda pula, seperti:

a. Cahaya depan
Merupakan cahaya yang berasal dari depan objek atau cahaya yang berasal dari belakang kamera, dan bayangan jatuh kebelakang objek. Untuk mendapatkan cahaya ini bisa di pagi hari atau sore hari dan dapat juga dengan cahaya buatan. 

b. Cahaya samping
Merupakan cahaya yang berasal dari samping kanan maupun kiri objek dan kamera, dan bayangannya jatuh kesamping kanan maupun kiri objek. Untuk memperoleh cahaya ini bisa didapatkan ketika matahari terbit atau terbenam dan dapat juga dengan cahaya buatan.

c. Cahaya belakang
Merupakan cahaya yang berasal dari belakang objek atau depan kamera, dan dari bayangannya yang menutupi seluruh objek tetapi tidak gelap, terdapat rimlight disekitar objek. Untuk memperoleh cahaya ini bisa didapatkan ketika matahari muncul dan tenggelam dan dapat juga dengan cahaya buatan.

d. Cahaya atas
Merupakan cahaya yang berasal dari atas objek maupun kamera, dan bayangannya jatuh kebawah objek. Cahaya seperti ini hanya bisa didapatkan ketika matahari berada tepat berada di atas atau siang hari dan dapat juga dengan cahaya buatan.

e. Cahaya bawah
Merupakan cahaya yang berasal dari bawah objek maupun kamera. Cahaya ini dapat ditemui pada pagi buta dan sore menjelang malam pada suatu ketinggian, karena dengan berada pada tempat yang tinggi matahari seakan berada dibawah Anda dan objek atau dapat juga dengan cahaya buatan tanpa harus mencari tempat yang tinggi.

f. Siluet
Merupakan cahaya yang berasal dari belakang objek dan bayangan menutupi seluruh objek tanpa menimbulkan rimlight. Cahaya ini bisa didapatkan pada pagi dan sore hari dengan menurunkan light meter hingga beberapa stop, atau biasa disebut dengan diunderkan.

White Balance

Apa itu white balance? White balance merupakan settingan pada kamera Anda yang membantu Anda menangkap warna saat memotret dan membuat mereka senyata mungkin. Pada dasarnya apa yang white balance lakukan adalah bahwa ia mengenali warna putih dalam gambar. Dikatakan bahwa semua warna berasal dari warna putih. Fungsi dari white balance sendiri adalah mengantur komposisi warna berdasarkan cahaya yang ada, agar mendapatkan foto yang akurat/tepat warna fotonya sesuai dengan warna aslinya (natural color) dengan kata lain supaya yang putih terlihat putih, merah terlihat merah dan hijau terlihat hijau dst. Misalnya, sinar matahari berwarna putih, tapi ketika menyentuh prisma, warna itu terpecah menjadi pelangi.

Pada umumnya, sebagian dari kita pengguna kamera digital tidak pernah memperhitungkan setting white balance, kita hanya senang bahkan selalu menggunakan setting auto white balance (AWB) serta menggunakan teknik segita exposure. Padahal WB Auto akan menganggap bagian tercerah adalah warna putih, walau mungkin sebenarnya bukan. AWB cuman akurat kalau ada banyak warna putih di depan kemera kita. Namun jika Anda menggunakan kamera Infra Red white balance adalah hal penting untuk menghasilkan foto yang tepat sesuai warna yang diinginkan meskipun menggunakan format RAW. Oleh karena itu, jika Anda bisa mendapatkan warna putih yang benar akan memberikan keseimbangan semua warna lainnya. Anda tidak perlu tahu tentang prisma atau bagaimana cahaya bekerja. Anda hanya perlu tahu bagaimana white balance pada kamera Anda bekerja. Jika Anda berada di bawah lampu kuning semua putih di sekitar Anda akan memiliki warna kuning. Ini berarti bahwa ada tambahan warna kuning.

Meskipun kamera digital terbaru saat ini sudah semakin canggih dan mampu menghasilkan foto yang bagus. Namun kamera dengan teknologi saat ini masih memiliki kelemahan, kamera tidak selalu mampu menyesuaikan kondisi warna obyek yang sebenarnya. Dengan kata lain, apa yang terlihat di kamera, belum tentu sama dengan kondisi aslinya. Nah dengan menggunakan fitur white balance inilah kamera mampu mengurangi kelemahannya untuk mengatur komposisi warna dengan tepat. Untuk warna lain dapat dikatakan sama. Sekarang, jika Anda ingin gambar Anda memiliki warna sebenarnya Anda perlu memberitahu kamera warna mana yang harus dianggap putih. Hal ini dapat disesuaikan secara manual di kamera DSLR Anda melalui white balance.

Setiap kamera DSLR memiliki settingan sendiri untuk menyesuaikan white balance. Sebagian besar kamera DSLR datang dengan pengaturan white balance untuk memudahkan anda. Ada banyak pilihan preset white balance pada kamera digital, berikut ini beberapa preset WB dan fungsinya yang umumnya tersedia di kamera digital. Berbicara memilih white balance adalah bukan soal salah atau benar, namun kita mau seperti apa warna fotonya. Karena terkadang meskipun saat tidak tepat memilih WB justru menghasilnya foto dengan warna yang unik dan menarik . Penentuan White Balance adalah elemen sangat penting dlm fotografi digital krn di situ kita menentukan warna foto kita.

Jenis-Jenis White Balance
  • Auto – Kamera akan mencari pengaturan white balance yang paling sesuai dengan kondisi lapangan. Tapi dalam kondisi tertentu seringkali kurang tepat sehingga hasilnya standard, kurang maksimal. 
  • Flash – simbolnya kilat, jika Anda menggunakan flash hasil warna pada gambar akan kebiru-biruan karena cahaya flash sifatnya lembut maka gunakanlah flash wb untuk menaikkan warna. 
  • Tungsten/Incandescent - disimbolkan dengan ikon bohlam. WB itu cocok digunakan saat anda memotret di ruangan dengan sumber cahaya bohlam. Karena Tungsten menormalkan obyek yang berada di ruangan seperti ini. Tetapi ketika menggunakan di luar ruangan atau kondisi normal, hasil fotonya akan menimbulkan efek kebiru-biruan. 
  • Fluorescent – disimbolkan dengan ikon lampu neon, gunakan saat memotret di ruangan dengan pencahayaan lampu neon. Jika memasuki ruangan seperti ini, maka gunakanlah mode white balance Fluorescent. Mode ini bisa menetralkan temperatur obyek dengan cara meredam pijaran warna putih yang berlebihan. 
  • Daylight/Direct Sunlight – biasanya dengan simbol matahari, sesuai simbulnya gunakan saat berada di bawah sinar matahari. Karena sistem menormalkan cahaya yang berlebih sehingga hasinya relatif lebih maksimal dibanding mode Auto White Balance. 
  • Shade – biasanya simbolnya rumah atau pohon, gunakan saat memotret dalam rumah (siang hari) atau anda berada di daerah bayangan, bukan bayangan dari sinar matahari langsung. Karena mode ini bisa menetralkan kesan dingin dengan warna biru yang biasanya diperoleh pada kondisi lingkungan yang berbayang. 
  • Cloudy – disimbolkan dengan awan, gunakan saat memotret di cuaca mendung. Bagus juga dipakai saat matahari terbit di pagi hari atau senja hari. Modus ini digunakan untuk menambah dan memperkuat warna kuning kecokelatan. 

Simbol White Balance Pada Kamera

Anda dapat menggunakan salah satu pengaturan mode white balance di kamera Anda untuk memberikan hasil yang berbeda untuk foto Anda. Cobalah setiap pengaturan white balance ini dan menemukan perbedaan pada masing-masing settingan. Dengan berbagai pengaturan WB seperti jenis preset white balance diatas, kita bisa menghasilkan warna yang akurat sesuai warna aslinya. Jika hasil foto berwarna kebiruan, berarti setting kelvin/temperatur terlalu rendah. Jika hasil foto berwarna kekuningan, berarti setting kelvin/temperatur terlalu tinggi.

Skedar tips untuk mengurangi kesalahan warna pada fotografi, pilihlah format RAW saat memotret. Karena dengan setingan format RAW Anda masih bisa melakukan perbaikan warna di olah digital dengan mudah menggunakan software pengolah file RAW sesuai kamera digitalnya. Saat menggunakan setingan RAW, metode white balance mungkin masih bisa diabaikan. Namun jika tetap memilih white balance yang tepat, Anda akan mengurangi waktu untuk proses digital di komputer.

Komposisi

1. Rule of Thirds
Rule of Third merupakan pengembangan dari simetri Golden Ratio yang telah lama dikenal dalam seni lukis. Dalam Rule of Third frame gambar dibagi menjadi 3 bagian vertikal dan 3 bagian horisontal.

Prinsip
  • Walaupun tidak harus tepat benar, penempatan obyek dalam frame sebaiknya disesuaikan dengan pembagian tersebut 
  • Usahakan untuk menempatkan bagian paling menarik dari obyek pada salah satu dari 4 titik perpotongan(ditandai dengan bulatan warna merah) 
  • Bagian yang paling menarik dari obyek dapat berupa apa saja, misalnya: Mata, Wajah, Batas alam,  Kontras cahaya dan bayangan, Dsb .
Aturan ini dapat diterapkan secara dinamis dalam berbagai jenis kategori pemotretan dengan berbagai proporsi frame.

2. Point of Interest
POI adalah bagaimana kita bisa menyampaikan tema atau pemikiran kita tentang objek foto kita. Menonjolkan satu objek untuk mendapatkan perhatian dari pemirsa sehingga dengan sekali melihat maka pemirsa tahu apa dan siapa yang hendak kita sampaikan. Disini POI ternyata mempunyai kedudukan yang penting jika hendak menyampaikan misi suatu foto.

POI bisa di dapatkan dengan cara memusatkan objek yang kita foto lebih menonjol. Setelah sering-sering membaca di forum dan sering-sering belajar dengan cara memperhatikan foto-foto yang masuk kategori ‘matang’ maka ada beberapa cara menonjolkan POI kita, diantaranya yaitu :
  • Menentukan POI. Dalam menentukan poi tidak ada aturan yang mengikat, cukup ekspos salah satu obyek yang kita anggap menarik perhatian. Dengan pengertian poi adalah sebuah group dengan keseragaman atau tunggal diantara kemajemukan.
  • Memperhatikan komposisi dan porsi objek dalam foto. Bagaimana cara kita menempatkan suatu objek itulah yang menentukan bagaimana kita nanti menyajikan apa yang ingin kita sampaikan dalam suatu foto. Sebelumnya kita wajib mengetahui teori komposisi yang umum dipakai. Salah satu yang terkenal diantaranya adalah : referensi
”The Rule Of Third : selalu ambil kira-kira 1/3 dari salah satu sisi (atas, bawah, kanan, atau kiri) bidang foto / frame, lalu letakkan poi di posisi tersebut.”

“Golden Triangle : bayangkan ada tiga segitiga yang dibentuk dari perpotongan 90 derajat antara garis diagonal dengan salah satu sudut frame”.

“Golden Spiral : garis spiral dengan ujung di salah satu sudut frame, dan inti spiral pada 1/3 salah satu sisi frame”.
  • 3. Melakukan cropping, lakukan cropping untuk membuang latar yang tidak diperlukan atau bahkan akan menyaingi POI kita.
  • 4. Melakukan bluring, untuk kamera DSLR tentu ada settingan manual yang bisa untuk membuat bokeh alias blur BG, dalam bahasa kerennya di sebut DOF (pengaturan ketajaman dalam foto ). Tetapi untuk kamera saku yang versi sederhana, bluring bisa dilakukan dengan bantuan software pengolah foto.

3. Lines
Leading line adalah sebuah garis dalam gambar yang membimbing mata kita menuju pada fokus pada sebuah gambar. begitu pula dalam fotografi, leading line biasanya akan menuju pada sebuah POI yang ditunjukan dalam foto tersebut.
Banyak hal yang bisa menjadi sebuah leading line, beberapa diantaranya seperti pagar, jembatan, dan garis pantai yang membimbing mata kita menuju sebuah objek yang menjadi POI, dengan tidak mengesampingkan aturan rules of third.

Pada intinya teknik komposisi ini memberikan garis imajiner yang membuat mata menelusuri garis tersebut, dan dengan demikian merasakan depth-of-field dari foto. Umumnya garis imajiner ini terbentuk dari jalan setapak, jalan raya, sungai, garis pematang sawah, dll.

Tidak selalu garis imajiner ini merupakan jalanan atau sungai seperti contoh diatas. Leading lines pada intinya adalah garis imajiner yang menuntun mata penikmat foto menyusuri seluruh bagian foto, dan tidak stop berhenti di satu titik dari foto saja. Seperti contohnya dibawah ini leading lines nya adalah arah si kapal yang menuju ke horizon. Melihat foto ini membuat mata kita menyusuri dari bagian belakang kapal terus menuju ke tengah horizon.

4. Colour
Warna dapat memberi kesan hidup pada suatu benda dan dapat pula menambah nilai komersial benda tersebut. Warna dapat juga digunakan sebagai simbol untuk menggambarkan sesuatu hal, baik itu benda, kejadian maupun orang (misalnya dalam penyebutan warna kulit orang).

Peran warna yang terutama ialah kemampuannya untuk mempengaruhi mata kita sehingga membangkitkan emosi. Mulai dari perasaan sedih sampai dengan perasaan gembira.

Warna Panas
  • Terdiri daripada kumpulan warna merah, jingga dan kuning, termasuk warna merah jingga, merah ungu, dan kuning jingga.
  • Menimbulkan suasana yang ceria, meriah, riang dan sebagainya
  • Warna-warna panas akan kelihatan lebih menonjol kehadapan
  • Sesuai untuk catan bertemakan perayaan, peperangan, kemeriahan, pesta dan sebagainya.
Warna Sejuk
  • Merupakan kumpulan warna-warna biru, hijau, ungu, biru ungu, biru hijau dan merah ungu.
  • Menimbulkan suasana nyaman, selesa, sejuk, segar, sedih dan sunyi
  • Warna-warna ini menghasilkan ilusi kejauhan dan kebelakang
  • Sesuai jika digunakan untuk menghasilkan kertas dinding, catan bertema alam semulajadi, kematian, kesegaran
5. Texture
Tekstur adalaha kualitas tertentu suatu permukaan yang timbul sebagai akibat dari struktur 3 dimensi. Texture (tekstur) adalah unsure rupa yang menunjukkan rasa permukaan bahan, yang sengaja dibuat dan dihadirkan dalm susunan untuk mencapai bentuk rupa, sebagai usaha untuk memberikan rasa tertentu pada permukaan bidang pada perwajahan bentuk pada karya seni rupa secara nyata atau semu.

Tekstur adalah titik-titik kasar atau halus yang tidak teratur pada suatu permukaan.

Titik-titik ini dapat berbeda dalam ukuran ukuran, warna, bentuk atau sifat dan karakternya, seperti misalnya ukuran besar kecil, warna terang gelap, bentuk bulat, persegi atau tak beraturan sama sekali atau lain-lain.

Jenis-Jenis Tekstur

Tekstur buatan (Artificial texture), merupakan tekstur yang sengaja dibuat atau hasil penemuan: kertas, logam, kaca, plastic dan sebagainya.

Tekstur alami (Natural teksture), merupakan wujud rasa permukaan bahan yang sudah ada secara alami, tanpa campur tangan manusia: batu, pasir, kayu, rumput, dan lain sebagainya.

Tekstur primer, yaitu tekstur yang terdapat pada bahan yang hanya terdapat dilihat dari jarak dekat.

Tekstur sekunder, yaitu tekstur yang dibuat dalam skala tertentu untuk memberikan kesan visual yang proporsional dari jarak jauh.

ü Tekstur menurut bentuknya dapat dibedakan menjadi:

1. Tekstur halus, adalah permukaannya dibedakan oleh elemen-elemen yang halus atau oleh warna.
2. Tekstur kasar, adalah permukaannya terdiri dari elemen-elemen yang berbeda baik corak, bentuk maupun warna.

ü Fungsi Tekstur

Dapat memberikan kesan pada persepsi manusia melalui penglihatan visual, seperti misalnya pada suatu bidang rata yang mempunyai perbedaan warna, maka warna yang gelap terlihat sebagai bayangan warna yang terang sehingga timbul kesan seolah-olah bidang tersebut tidak rata.

6. Pattern
Suatu tekstur yang susunannya agak teratur, maka dapat maka dapat disebut sebagai corak (PATTERN). Pola/pattern secara gampang bisa diartikan sebagai perulangan. Perulangan disini bisa jadi adalah perulangan bentuk, garis, warna, benda atau obyek apapun, dan perulangannya mungkin dalam format yang teratur maupun sedikit tidak teratur. Seorang fotografer yang jeli akan mampu memanfaatkan perulangan ini dalam sebuah foto, sehingga hasilnya bukan saja indah namun juga memiliki daya tarik kuat bagi mata yang melihatnya. Pola ada dimana-mana, baik yang buatan maupun alammi: di daun pisang, dipenampang bawang merah yang anda potong, di cangkang keong, dikulit macan, di pematang sawah, di gedung-gedung tinggi, di susunan paving blok, bahkan di rumah-pun anda bisa menemukan pola langit-langit dan lantai. Bagus atau tidaknya pola untuk difoto sangatlah subyektif untuk dipastikan, seperti halnya elemen komposisi yang lain: mata, tingkat kreatifitas serta jam terbang andalah yang menentukan. Bisa jadi pola yang terlihat biasa saat dipotret dari atas akan terlihat bagus kalau difoto dari samping. Bisa jadi pola yang muncul di kelopak bunga mawar terlihat datar saat anda menggunakan lensa standar akan sangat dramatis saat anda memotretnya dengan lensa makro. Saat anda menemukan pola yang menarik, ada beberapa 2 hal kunci yang bisa dilakukan untuk memaksimalkannya supaya terlihat lebih dramatis dalam foto:

§ Sudut Pemotretan
Sudut pemotretan memegang peran penting saat anda memotret pola, bisa jadi kelopak bunga mawar yang terlihat datar saat anda memotretnya dari samping bisa terlihat sangat bagus saat anda memotretnya dari atas, misalnya. Bermain-mainlah dengan beberapa sudut pemotretan sampai anda menemukan yang terbaik.

§ Jenis Lensa/ Jarak Pemotretan
Pola yang muncul saat anda mengiris bawang merah tentu akan terlihat sangat biasa saat anda memotretnya dari jarak agak jauh, namun saat anda menggunakan lensa makro (atau mode makro), dan memotretnya dari jarak yang sangat dekat, semua menjadi tampak lebih baik.

§ Penuhi Frame Dengan Pola
Ya, tidak ada cara lain untuk mendramatisir pola selain memenuhi seluruh frame dengannya. Dengan memenuhi keseluruhan frame dengan pola, tidak ada elemen lain yang mengganggu mata yang melihat foto kita, sehingga pola makin terlihat kuat dan dramatis.

7. Rhythm
Irama berasal dari kata wirama yang berarti gerak yang berukuran,ukuran perbandingan, mengalir.
Gerak perulangan yang gerak mengalir yang ajeg (teratur) dan terus menerus.
Pengulangan bentuk biasanya memberi kesan keselarasan, dan bentuk yang diulang seakan-akan seperti ketukan dari sebuah irama.

8. Framing
Salah satu teknik yang biasa digunakan untuk menguatkan Point of Interest (PoI) dalam pengambilan sebuah foto adalah teknik framing. Teknik ini dapat memanfaatkan apa saja, misalnya cabang pohon, pintu gerbang, ornamen pagar, dan sebagainya. Disamping memperkuat PoI, teknik framing ini juga bisa membuat komposisi sebuah foto menjadi jauh lebih memikat. Sedemikian kuatnya pengaruh framing ini dalam memperkuat komposisi hingga kaidah lain yang sudah umum dalam hal komposisioning menjadi bisa diabaikan.

Beberapa hal yang bisa ditonjolkan dalam sebuah foto berframing adalah.

1. Framing akan membuat foto terkesan dalam (depth). Dalam pengertian, foto berframing akan menimbulkan persepsi lebih bagi yang melihatnya. Secara otomatis persepsi orang akan memisahkan PoI dengan framingnya. Karena hal tersebut, dengan objek yang sama, foto yang berframing akan terlihat lebih berdimensi dibanding foto biasa.

2. Jika digunakan dengan benar, foto yang berframing akan menciptakan sebuah kesan bahwa obyek yang menjadi PoI menjadi titik fokus secara signifikan terpisah dari total obyek yang ada dalam foto tersebut.

3. Framing akan membawa penyatuan komposisi yang lebih menarik bagi isi keseluruhan isi/obyek dalam sebuah foto. Tapi kondisi ini biasanya tidak bisa ditemui pada foto-foto framing yang diambil dengan sengaja disetting.

4. Framing akan menambah konteks isi pada sebuah foto.


Sumber frame yang bisa kita gunakan untuk membuat sebuah foto framing sangat banyak. Bahkan jika kita bisa jeli, sumber framing ini bisa kita temukan setiap saat di manapun kita berada. Jendela, kaki kursi, batang-batang pohon, pilar-pilar bangunan, jembatan dan lain sebagainya.

Saat hendak mengaplikasikan teknik framing, hal mendasar yang patut kita perhatikan adalah apakah obyek yang akan kita jadikan sebagai frame mempunyai area yang cukup untuk obyek utama yang akan kita jadikan sebagai PoI. Hal-hal lain dalam kaidah fotografi seperti ketajaman, arah cahaya dan lain-lain tidak terlalu menjadi kekuatan karena obyek yang dimaksud hanya akan menjadi frame, bukan PoI.

Posisi frame dalam sebuah foto berframing bisa menjadi foreground, bisa juga menjadi background.

Contoh teladan ku

Kita bisa memasang film di kamera manual? Rusidah Badawi melakukannya selama belasan tahun tanpa kedua tangannya. Wanita Indonesia ini mendadak mendunia setelah diliput oleh beberapa media internasional seperti ibtimes dan huffingtonpost. Kegigihannya untuk bertahan hidup sangat menginspirasi orang banyak termasuk saya. Ibu Rusidah mengalami kecelakaan buruk pada umur 12 tahun, ia terpaksa menerima kenyataan kalau kedua tangannya harus diamputasi. Kejadian ini lantas mengubah kehidupannya sekaligus mempertemukannya kepada passion hidupnya yaitu fotografi.

Bagaimana bisa seseorang yang tidak memiliki kedua lengannya bisa menjadi fotografer? Foto-foto yang kami kutip dari Ulet Ifansasti/Getty Images di artikel ini membuktikannya dengan jelas.

Setelah lulus sekolah menengah, Ibu Rusidah pergi ke Solo untuk belajar di pusat pelatihan untuk orang cacat. Di sanalah, ia berkenalan dengan fotografi dan jatuh cinta kepadanya. Ibu Rusidah langsung memiliki cita-cita untuk menjadi fotografer dan menjadikan tempat tinggalnya di Purworejo sebagai target pasar.

Kamera pertama Ibu Rusidah adalah Pentax K1000 yang dipinjamkan guru fotografinya. Ia memodifikasi bagian shutter dengan menambah sekrup agar memudahkannya saat memotret. Dengan K1000 itulah ia menjalani profesinya sebagai fotografer, berbagai pekerjaan seperti pernikahan, acara-acara resmi, maupun foto profil. Kegigihannya membuat pemerintah setempat mempekerjakannya sebagai fotografer tetap untuk setiap kegiatan yang berlangsung. Dengan bayaran Rp200 – Rp400 ribu per bulan, ia juga mengenakan biaya Rp6.000 per lembar foto.

Pada tahun 2004, Gubernur Jawa Tengah Mardyanto memberikan sebuah kamera Brown SR 200 kepadanya. Selama lebih dari belasan tahun ia menggunakan kamera analog hingga suatu hari Canon memberikannya EOS 550D dengan Speedlite 430E Flash. Ibu Rosidah terus menjaga cita-citanya untuk memiliki sebuah studio foto dan berbisnis fotografi.

"Butuh waktu lima menit untuk melakukan hal yang bisa dilakukan orang normal satu menit. Saya tidak akan menyerah untuk meraih cita-cita dan terus berusaha keras. Saya ingin menunjukkan kepada banyak orang bahwa orang cacat juga bisa melakukan sesuatu,” ujarnya.

cc

Dari model jadi fotografer dan dosen

Bagus Permadi Himawan lahir di Jakarta, Indonesia pada 23 Februari 1970. Beliau adalah fotografer asal Indonesia yang terkenal hingga mancanegara. Awalnya Beliau adalah Seorang Model Senior seangkatan dengan Donny Damara, Adjie Pangestu, dll. Beliau memulai karirnya, bekerja sebagai model di Asia Tenggara selama lebih dari 10 tahun, dan beralih profesi sebagai Fotografer dan pengajar Fotografi di Amerika ber-title professor. Beliau memperoleh gelar MS dalam bidang teknik dari Universitas George Washington dan MA di Produksi film dari American University.

Fotografer Wanita Asal Indonesia yang Mendunia, Nicoline Patricia Malina

Nicole, begitu perempuan 25 tahun ini disapa, paling hobi nonton film Perancis. “Aku tertarik dengan kehidupan, cara pikir, dan kebebasan yang mereka miliki. Sejak itu aku bermimpi pergi ke Eropa,” kenang anak pasangan dari Jack Bernard dan Fransisca Lanywati yang hobi menggambar ini.

Lewat kerja keras, tahun 2002, mimpi Nicole terwujud. Ia pergi ke Belanda, menekuni studi Fine Art di Hogeschool voor de Kunsten Utrecht, Belanda. Sambil mengisi waktu, Nicole menjadi penata rias lepas untuk para model, lalu bahkan menjadi model. Dari situ ketertarikannya pada kamera tumbuh. “Selama jadi model aku kenal banyak fotografer. Aku lihat kerja mereka ini asyik banget. Saat sedang break di lokasi pemotretan, aku mengajak mereka ngobrol soal fotografi.”

Dua tahun kemudian, Nicole bisa membeli kamera sendiri. Di sela kesibukan ia memotret kehidupan jalanan di Belanda dan bebrapa model agensi. Ia juga berusaha masuk ke lingkungan fotografi fashion dan mengirimkan kumpulan fotonya ke berbagai majalah fashion di Belanda. Sampai suatu hari di tahun 2006, Majalah Elle Belanda menghubunginya, “Mereka mengajakku kerja sama!”

Karyanya semakin cepat dikenal di Eropa (Amsterdam, Paris, Antwerp) setelah ia menjuarai Iconique Societas Excellence in Photography Award 2007. Nicole pun semakin mantap menyandang profesi barunya sebagai fotografer profesional.

Tahun 2008, Nicole kembali ke Indonesia. Butuh sekitar setahun buatnya untuk bisa beradaptasi dengan cara kerja dan selera pasar di Indonesia. Menurut Nicole, dalam segi fashion, Indonesia memiliki lebih banyak unsur yang bisa dieksplor, sedangkan di Eropa segala sesuatunya lebih simpel. “Orang Eropa lebih suka menekankan feel dan mood. Orang Indonesia lebih senang menekankan produk dan lighting.“

Sulitkan memantapkan posisi di kalangan fotografi yang didominasi kaum lelaki? “Yang pasti ada diskriminasi. Misalnya, soal harga.” Tapi Nicole tetap tak menyerah, “Aku tunjukin ciri khasku. Tipe fotoku lebih edgy dan seksi. Aku senang memotret perempuan yang terlihat kuat, enggak lembut-lembut amat. Dan saat memotret aku tidak terlalu mengandalkan hal-hal teknis, lebih impulsif-lah. Aku tidak senang membuat foto yang membingungkan orang. Simpel saja, tapi mampu membuat orang mau melihat karyaku lama-lama.”

Sekarang klien Nicole tak hanya dari Indonesia dan Eropa, tapi juga Singapura dan China. Ia juga bekerja sama dengan beberapa majalah fashion ternama yang ada di Belanda, Inggris, China, dan Indonesia. Dan entah sudah berapa banyak iklan yang ditanganinya. Beberapa di antaranya adalah Ponds, Lux, Clear, M Pacific Place, juga Class Mild.

Dengan berbagai karya yang sudah dihasilkannya ini, pantaslah kalau berbagai media dan lembaga memberikannya penghargaan seperti Young Photographer of the Year Award from ELLE Indonesia, Young Designer United Amsterdam, dan lain-lain.

Sedikit saja tentang Darwis Triadi

Andreas Darwis Triadi (lahir: Solo, Jawa Tengah, 15 Oktober 1954) atau lebih dikenal dengan Darwis Triadi adalah seorang ahli fotografer glamor dan fashion senior Indonesia.

Darwis Triadi mengembangkan minat fotografinya sejak tahun 1979. Ilmu desain pun turut dipelajari untuk memperkaya kemampuan artistiknya. Karena prestasinya yang terus meningkat, dia diberi kepercayaan untuk menampilkan karyanya pada majalah tahunan Hasselblad yang berskala internasional di tahun 1990. Dalam kurun waktu bersamaan, ia sempat mempresentasikan slide andalannya dalam acara Photo Kina International Competition di Köln, Jerman. Kompetisi ini digelar dalam rangka "Hasselblad International Annual". Setahun kemudian, majalah internasional Vogue memajang karyanya pada artikel spesial tentang Indonesia. Bron Elektronik AG dari Swiss, produsen lampu Broncolor, memilihnya untuk mengisi kalender Broncolor tahun 1997. Darwis akhir-akhir ini sering membuat seminar, dan workshop tentang fotografi. Dia juga telah mendirikan lembaga pendidikan fotografi di Jakarta Selatan.

Acara 'nguras enceh'

"Prosesi pencucian gentong yang dilakukan di Imogiri, berlangsung satu tahun sekali pada bulan Desember"

"Sebelum acara inti dimulai, banyak dimanfaatkan oleh para warga untuk meminta doa"

"Berbagai macam doa pun dipanjatkan, mulai dari kesehatan sampai dilariskan dagangannya."

"Detik-detik menjelang acara inti, di bacakan ayat-ayat suci Al-Quran dan berbagai macam doa lainnya"

"Sebelum gentong diisi air, sebelumnya ditaburi bunga mawar dan melati"

 
"Pengisian air gentong dilakukan oleh tetua desa setempat."

"Setelah air penuh, para warga pun  berbondong-bondong meminta air dari gentong tersebut
untuk mendapatkan berkah"

cara membuat studio mini

Kebutuhan yang diperlukan :

  • kotak ( bekas box tv / box siku) tetapi jika kamu tidak mendapatkannya box tersebut kamu dapat menggunakan box atau kotak apapun yang pentiung berukuran 20X20 Inches
  • Gunting / Cutter
  • Penggaris
  • Selotip
  • Spidol
  • Kertas Crep (putih) / kain nilon (putih)
  • Lem batangan
  • 2 Tripods / Dudukan Microphone
  • 2 bola lampu (400 watt)
  • Gabus putih untuk latar
Langkah awal

  1. Sebelum memulai , marilah dengarkan seputar peralatan yang saya miliki. Saya memiliki kardus TV (berukuran 24×30). Saya menggunakan Stands Mic dan 2 buah bola lampu ( hemat energy 85 watt = 420 watt bola lampu).
  2. Sekarang, buat sebuah pembatas yang berukuran 2 inchi.. hanya untuk 3 sisi pada kardus (sisakan sisi bagian belakng untuk latar dan bagian atas dan bawah untuk alas dan atap)
  3. Potong batas yang telah ditandai tadi mengunakan cutter.
  4. Untuk langkah awal ukur bagian pinggir kardus yang berukuran 2 inchi untuk kemudia di beri atau dilapisi kertas crep yang telah di potong 2 inchi setiap potongannya (tiap potong berukuran panjang sesuai ukuran kardus). Anda memerlukan 16 potongan. Tempelkan potongan kertas crep tadi ke pinggir pinggir kardus bagian dalam.
  5. Buat potongan kertas krep sesuai ukuran kardus yang telah di lubangi untuk menutupi lubang agar lubang tertupup dengan latar putih. Potong kaertas krep tersebut agak lebih lebar sedikit dari kardus supaya lebih enak untuk merekatkanya. Ratakan kertas krep yang telah di temple menggunakan leb ke kardus bagian luar dengan ibu jari. 
  6. Hanya dua sisi yang di selimuti dengan kertas krep / kain nilon.
  7. Studio box hampir jadi. Sekarang anda harus menentukan untuk bagian background. Jika kotak kamu lebih kecil kamu tidak harus mengikuti langkah ini. Tetapi jika ingin membuat box dengan ukuran yang bagus, anda dapat menempatkan sesuatu ( gabus ) ke bagian belakang.
  8. Sekarang tempatkan kain tebal atau seprei putih di atas gabus itu. Tekuk sprei putih ke bawah hingga menyentuh bagian pinngir bawah box bagian depan yang tidak diberi kertas crep / kain nilon. Kain tebal / sprei putih jangan ditekung tetapi di tekuk membentuk curvy.
  9. Sekarang semuanya telah siap! Yang harus anda lakukan nyalakan cahaya ringan untuk menangkap objek. Untuk lampu : saya menggunakan lampu 85 Wattpenghemat energy yang mana sepadan dengan420W bohlam lampu biasa. Anda dapat juga menggunakan bohlam lampu halogen biasa, tetapi saya lebih menyukai cahaya putih yang lebih banyak dari kuning. Jika cahaya anda lebih kuning maka anda harus bermain dengan “white balance” dan “Grey card”. Jadi lebih baik untuk bermain dengan cahaya putih. Ambil tripot / dudukan microphone untuk meletakkan bohlam lampu. Sekarang anda lihat susunannya seperti gambar dibawah ini:. Letakkan sebuah objek dan anda siap untuk mulai mengambil gambar

Catatan penting :
  • Untuk background kamu dapat mengganti menggunakan warnai sprei yang berbeda (tetapi hasu satu warna)
  • kitaa dapat menggunakan kertas kalender ( kertas artpaper) jika anda memerlukan latar putih yang berkilauan.
  • Jika tidak memiliki Tripods / dudukan mic, anda dapat mengantungkan bohlam lampu disembarang tempat ( tetapi saya lebih suka sesuatu yang atleast).

Membuka studio foto rumah milik sendiri

Sebuah studio foto rumahan dapat menjadi serumit studio foto komersial atau sesederhana seperti selembar kain putih ditempel di dinding dan diterangi cahaya lampu yang bertebaran. Tergantung pada kebutuhan kita, studio fotografi membuka peluang baru bagi fotografer untuk mencari kemungkinan yang lebih kreatif. Tidak seperti fotografi film, tidak perlu menggunakan light meter genggam. Dengan setup pencahayaan yang sederhana, kita bisa menempatkan kamera point-and-shoot digital andaa untuk penggunaan profesional, membuat studio potret instan. Barang yang diperlukan antara lain seperti :
  1. Kamera : Ketika berbicara mengenai studio fotografi, kamera SLR digital atau kamera point-and-shoot dengan jumlah megapiksel besar akan bekerja dengan baik. Berinvestasilah dengan membeli kartu memori yang lebih besar untuk studio foto rumahan kita sekarang untuk menampung hasil bidikan kamera foto dengan resolusi tingkat tinggi. Kamera juga harus memiliki layar tampilan yang memungkinkan untuk memiliki perspektif yang lebih baik pada komposisi gambar kita. Sebagian besar kamera digital saat ini memilikinya. Namun, jika tidak memiliki LCD, alternatif untuk memeriksa apakah ia mempunyai fitur video-out yang akan memungkinkan kita untuk menghubungkan kamera ke layar monitor sehingga kita dapat melihat hasilnya secara langsung. Memiliki tampilan layar juga memiliki keuntungan tambahan untuk membuat objek kita kurang gugup karena kita dapat mempertahankan kontak mata dengan dia saat kita membuat pemotretan.
  2. Ruangan : kita bisa menggunakan sudut ruang tamu, atau jika mau dan bisa, kita dapat mengkonversi salah satu kamar menjadi sebuah studio. Dinding studio rumah sebaiknya di cat menjadi warna putih sehingga memungkinkan cahaya untuk terpental lebih mudah. Pada saat yang sama, ini akan memberikan latar belakang yang lebih baik untuk foto kita. Dinding putih bertindak seperti reflektor ketika Anda membutuhkan mereka, dan jika Anda tidak, mereka netral dan tidak akan membuat warna menjadi berhamburan. Tergantung pada anggaran kita, studio rumah kita dapat secanggih seperti yang dilakukan oleh sebuah studio profesional dengan lampunya yang mengesankan atau hanya setup sederhana dengan lembaran ditempel ke dinding dan sebuah lampu sorot.
  3. Tripod. Seperti kita semua tahu, tripod adalah benda yang harus dimiliki ketika bicara mengenai studio fotografi. Ada beberapa jenis tripod, biasanya tinggi dan mobilitasnya bervariasi. Anda mungkin telah memperhatikan bahwa para profesional cenderung menggunakan tripod beroda, yang tidak diperlukan ketika datang ke sebuah studio rumah. Anda hanya perlu tripod stand sederhana sebagai dukungan.
  4. Cahaya. Ada dua pilihan untuk melakukan hal ini. Anda juga dapat menggunakan cahaya yang tersedia atau cahaya buatan. Cahaya yang tersedia dapat diperoleh jika Anda memiliki jendela di studio rumah Anda dengan cara membiarkannya tetap terbuka dan memungkinkan cahaya untuk jatuh ke dalam ruangan. Atau, Anda dapat menggunakan cahaya buatan yang persis apa yang paling diandalkan fotografer. Ini biasanya lampu penerangan umum atau lampu panas. Lampunya yang berkedip sinkron dengan kamera rana Anda dan kemudian berhenti. Lampu panas dapat Anda pakai di sepanjang waktu saat Anda membidik tanpa dimatikan dan lebih mudah untuk pemula kuasai karena apa yang Anda lihat adalah apa yang Anda dapatkan.
  5. Umbrella. Ini bukan varian payung hujan, tetapi apa yang kita gunakan untuk meredupkan pencahayaan. Softbox A akan bekerja dengan baik. Anda dapat menggunakan karakter apapun dari kertas seamless putih menjadi muslin, untuk kanvas lukis untuk latar belakang / back drop. Jika Anda merasa kreatif dan ingin menyimpan uang, cat latar belakang Anda sendiri dengan cat akrilik dan gunakan kanvas polos, Anda bisa membeli di toko peralatan seni.
  6. Reflektor. Sekarang kita memiliki cahaya, apa lagi yang kita butuhkan? Berikutnya dalam daftar adalah reflektor untuk menghilangkan bayangan jelek. Anda tidak perlu membeli jenis reflektor yang seorang fotografer profesional gunakan, karena hal ini sangat mungkin mahal. Yang Anda perlukan adalah permukaan dasarn putih, seperti karton putih atau papan gambar, untuk menghilangkan bayangan / shadow yang membuat jelek foto selama proses pemotretan.
  7. Alat peraga. Bagi Anda yang tertarik foto potret, Anda mungkin perlu untuk mempertimbangkan property. Mereka tidak perlu rumit, tetapi sederhana seperti warnapakaian yang berbeda, meja, vas bunga, patung-patung atau kursi. Untuk menjad Anda mungkin perlu memilih yang atasnya kaca yang elegan dan juga dapat memungkinkan Anda untuk membuat efek pencahayaan khusus.
  8. Software. Studio foto biasanya tidak harus berurusan dengan proses editing saat bidikan pemotretan selesai. Hal ini biasanya akan ditangani bagian laboratorium foto (orang lain, bagian tersendiri). Seperti menggunakan perangkat lunak di ujung studio. Pertama dan terutama Photoshop untuk retouch dan warna yang benar, juga Adobe Lightroom atau Aperture Apel sebagai aset besar untuk membantu dengan koreksi warna Anda dan retouching.

seperti apa yang disebut sebagai seorang fotografer?


Mendengar kata Fotografer otak kita pasti akan langsung menggambarkan orang-orang keren, berjalan kesana-kemari dengan menenteng kamera dengan lensanya yang super canggih bukan? setidaknya itu yang dulu saya pikirkan haha. Yah, setiap orang pasti punya pemikiran masing-masing bukan? tapi yang saya temui sekarang tidaklah sama seperti apa yang saya pikirkan dulu. saya tidak bisa menemukan orang-orang seperti itu dalam kehidupan saya yang sekarang. karena menurut saya, fotografer itu bukan sesuatu yang keren. dulu saya menganggap bahawa saya mengetahui apa fotografer itu, tapi sekarang semuanya seakan hilang ingatan, tidak ada, tidak diketahui. setahu saya untuk menjadi seorang fotografer sangatlah tidak mudah, butuh proses yang panjang, berat dan penuh saingan. lalu apa hasil yang akan kita peroleh jika sudah melalui itu semua? saya jawab tidak ada. mengapa? sekarang kita belajar, berusaha, bekerja keras agar mendapatkan gelar fotografer tersebut, tapi coba terawang kedepan, adakah gambaran yang jelas untuk seorang fotografer? maksud saya lihat seperti orang-orang yang menggeluti dunia pendidikan, kedepannya mereka akan menjadi guru atau dosen, atau mungkin mereka bisa saja mendapatkan jabatan jauh diatas itu, lalu setelah tua mereka akan mendapatkan uang pensiun hingga mereka meninggal. bandingkan dengan fotografer, apakah hal itu akan terjadi? tentu tidak bukan? lalu bagaimana dengan fotografer? entahlah, saya tidak bisa menggambarkannya dengan kata-kata, begitu sulit menurut saya, semacam tidak ada kepastian dari gelar fotografer itu bukan?

Wednesday, May 22, 2013

Bisakah 'aku' disebut seorang fotografer?

Aku fotografer, dia fotografer, kamu fotografer, kita semua fotografer. lalu siapa fotografer itu? seperti apa? sering kita jumpai pertanyaan- pertanyaan seperti itu di sekitar kita, "oh dia pasti seorang fotografer" "dia pasti fotografer hebat, lihat saja kamera dan lensa yang dibawanya" apakah seperti itu? apakah setiap orang itu fotografer? seperti contoh, ada orang yang mempunyai gitar, apakah dia seorang gitaris? orang yang suka menyanyi, apakah dia seorang vokalis? orang yang memiliki begitu banyak buku dirumahnya, apakah dia seorang yang berpendidikan tinggi? orang yang memiliki banyak koleksi lukisan, apakah dia seorang pelukis?   lalu orang yang memiliki kamera, apakah dia seorang fotografer? seperti itulah gambarannya. lalu bagaimana pendapat kalian dengan orang yang tiba-tiba terkenal sebagai menjadi seorang fotografer? yang pada mulanya mereka bukan seorang fotografer, hanya karena mereka suka memotret dan membawa kamera kemana-mana lalu mereka disebut fotografer. lalu tiba-tiba melejit begitu saja karena mereka adalah orang-orang yang pada awalnya memang sudah terkenal? seperti mengambil keuntungan dari kepopularitasan mereka. lalu bagaimana dengan orang-orang yang tidak terkenal yang ingin menjadi seorang fotografer? mereka berusaha, mendalami dan memulai semuanya dari nol, dari titik paling bawah. apakah mereka bisa menjadi seorang fotografer?

Ingin mendapat keuntungan dari hobi fotografi?

Bagi yang memiliki hobi fotografi dan kebetulan memiliki kamera digital yang memiliki resolusi 8 mega pixel, sebenarnya dapat mencoba untuk usaha Studio Foto mini. Usaha studio foto ini bisa dijalankan dari rumah, dengan mengorbankan salah satu bagian darinya menjadi semacam studio mini foto.

Dalam membuka studio foto kecil-kecilan, memang paling tidak harus memiliki komputer, kamera digital, printer foto, serta peralatan studio.

Hal yang paling mendasar dalam bisnis studio foto adalah kita memiliki kesenangan untuk memotret. Bila belum bisa, jangan menyerah. Latihlah ketajaman Kita dalam memotret apa saja. Cari teknik-teknik memotret dan seni memotret. Banyak buku yang mengupas tuntas tentang hal itu. Ada baiknya singgah juga di situs internet, yang berhubungan dengan pengetahuan fotografi.

Setelah itu, cari tahu apakah kualitas teknik foto yang Kita punya sudah oke. Tanyalah teman-teman yang ahli fotografi, apakah kualitas foto yang Kita buat sudah baik. Mengikuti lomba foto adalah jalan lain menuju pencarian teknik foto yang lebih baik. Berbagai media, termasuk "PR" sering meliput hasil foto yang layak untuk ditampilkan. Itu bisa menambah pengetahuan Kita.

Potensi pendapatan dari bisnis studio foto, sebenarnya lumayan menguntungkan. Untuk jasa foto yang stkitar, pasar terdekat yang bisa digarap dalam bisnis studio foto adalah menangani pesanan pas foto tetangga-tetangga dan mayarakat sekitar. Kita bisa mendapatkan uang Sepuluh ribu rupiah untuk setiap lembar kertas foto ukuran 4R yang bisa berisi delapan lembar pas foto ukuran 3 cm x 4 cm atau 6 lembar ukuran 4 cm x 6 cm.

Jika kreatif, Kita bisa menggarap pasar-pasar yang baru. Misalnya, foto-foto promosi rumah makan, hajatan perkawinan, hajatan selamatan, borongan foto di sekolah-sekolah, dan lain-lain. Untuk jasa foto hajatan perkawinan atau sejenisnya, Kita bisa menetapkan tarif per album. Harganya, jika menggunakan peralatan lengkap, bisa mencapai dua juta rupiah per album.

Strategi pemasaran studio foto yang efektif dan murah yang dapat dilakukan adalah dengan menyebar selebaran serta menemui calon pelanggan dari pintu ke pintu. Calon pelanggan tentunya adalah potensial seperti calon pengantin, sekolah-sekolah, anak-anak ABG di lingkungan sekitar, dan sebagainya.

Dari pendapatan yang masuk, sisihkan sebagian untuk memperbaiki dan melengkapi fasilitas studio foto. Seperti gambar latar belakang foto yang beraneka macam. Cara paling mudah untuk mengetahui trend terbaru dan praktik-praktik foto terbaik adalah dengan mendatangi beberapa studio foto besar yang laris. Amati dan contohlah trik-trik dan trend foto, yang dapat diimplementasikan di studi foto mini kita miliki. Dalam hal ini, hendaknya Kita tidak hanya mencontoh 100% apa yang terlihat, tetapi lakukan berbagai upaya agar foto Kita lebih baik dari contohnya. Kuncinya adalah kreativitas, pantang menyerah, dan jeli melihat peluang yang ada.

Panduan untuk food photography

Pengaturan kamera dapat menjadi bagian paling menakutkan dari belajar menghasilkan gambar yang diinginkan. Aperture, shutter speed, ISO, white balance, dan tombol-tombol tampak membingungkan bagi sebagian besar dari kita pada awalnya, membuat fitur Auto begitu menggoda. Kita yang berotak kanan, jangan takut, matematika fotografi tidak sesulit matematika kelas sembilan.

Berikut adalah empat hal yang perlu diingat ketika menempatkan kamera ke mode manual untuk mengambil foto makanan:

  1. Set ISO kita dengan kondisi pencahayaan di sekitar. Untuk makanan, diinginkan gambar dengan detail yang tajam, dan semakin rendah ISO semakin tajam foto yang dihasilkan, sebaliknya setting ISO yang semakin tinggi, ketajaman gambar akan berkurang.
  2. Set aperture dengan membayangkan cara kerja mata, bahwa pupil mata semakin kecil dalam cahaya terang dan lebih besar dalam kegelapan, begitu juga aperture. Fokus atau depth of field, akan lebih sedikit saat bukaan aperture semakin besar. Hal ini bisa menjadi teknik yang berguna untuk fotografi makanan, karena dengan menggunakan aperture terbuka, kita dapat memiliki apa yang disebut dengan fokus selektif, dan berkonsentrasi pada bagian tertentu dari foto. 
  3. Shutter speed berhubungan langsung dengan ISO dan aperture. Pada fotografi makanan, yang pada dasarnya berupa foto still life, menggunakan shutter speed 1/60 atau lebih cepat akan memungkinkan kita untuk memegang kamera tanpa blur tanpa menggunakan tripod. Jika ISO semakin tinggi, hanya perlu penyesuaian shutter speed pada aperture yang konstan. 
  4. White balance sekarang ini dibuat jauh lebih mudah. Dengan munculnya fotografi digital dan khususnya penemuan format file RAW. 
  5. Pencahayaan pada umumnya dilakukan didalam ruangan dan memerlukan lampu flash, lampu flash jangan diletakkan di depan, melainkan pada bagian samping atau belakang untuk memperlihatkan kesan mendalam atau dimensinya. 
  6. komposisi makanan, usahakan makanan yang digunakan selalu dalam keadaan segar, makanan juga tidak terlalu basah, kering atau bahkan gosong. Bekerja sama yang baik dengan koki akan menghasilkan foto yang benar-benar diinginkan, seperti meletakan bahan-bahan, warna makanan, tata letak garnish dan sebagainya. 
  7. Editing, jika kita merasa kurang puas dengan hasil foto kita, kita bisa melakukan sedikit editting pada foto yang kita inginkan.

TIPS : untuk mendapatkan cahaya yang kita inginkan, kita bisa menembakkan flash kearah dinding dan atau kearah atas atau langit-langit agar cahaya terlihat natural seperti yang kita inginkan.

Sedikit tentang Arbein Rambey

Bagi pecinta fotografi, nama Arbain Rambey mungkin sudah tidak asing lagi. Berikut adalah Biodata Arbain Rambey :

Nama : Arbein Rambey
TTL : Semarang, 2 Juli 1961
Profesi : Fotografer, Jurnalis
Twitter : @arbainrambey
Website : http://www.arbainrambey.com/

Prestasi :
  • Pemegang gelar Sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1988 
  • Juara satu lomba fashion nasional 1993 
  • Juara tunggal lomba foto internasional Art Summit 1999 
  • Juara satu lomba foto MURI 2008 
  • Memenangkan medali perunggu 2 tahun berturut-turut pada Lomba Salon Foto untuk tahun 2006 dan 2007 
Profil
  • Dia telah lama menaungi jagat fotografi 
  • Arbain merupakan salah satu contoh jurnalis yang menguasai penulisan dan fotografi sekaligus 
  • Berkat talentanya ia didapuk menjadi redaktur foto di koran Kompas 
  • Selain bekerja sebagai fotografer di Harian Kompas, Arbain juga mengajar di beberapa universitas seperti Universitas Pelita Harapan, Universitas Media Nusantara dan DarwisSchool of Photography 
  • Berbagai lomba fotografi telah dimenangkannya baik dalam negri maupun luar negri 
  • Salah satu buku karya fotonya adalah “Indonesia, Mist of Time” yang diterbitkan oleh Waterous & Co. di London pada tahun 2005 
  • Arbain juga kerap mengadakan pameran foto baik secara bersama dengan fotografer lain atau pameran foto tunggal seperti Ekspresi (Medan, 2002), Mandailing (Medan, 2002), Senyap (Bentara Budaya, Jakarta, 2004) dan Colour of Indonesia (Galeri Cahaya, Jakarta, 2004) 
  • Pria lulusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung (ITB) ini dari kecil telah tertarik dengan fotografi.”Masa kecil saya di Semarang, dan saya dibesarkan bibi, karena ibu bekerja dan ayah bekerja. Saya anak tunggal yang tidak pernah kekurangan apa pun, bahkan cenderung mempunyai banyak barang mainan. Sejak usia sekitar 5 tahun, saya sudah sangat tertarik dengan fotografi, dalam arti paling senang membolak balik album foto apa pun. Usia 13 tahun sudah menguasai cuci dan cetak foto hitam dan putih. Punya kamera pertama pada tahun 1977. Ricoh 500 GX yang saat ini masih disimpan. Pada saat itu harganya Rp 37.500,” ujarnya mengenang masa lalu 
  • Pucuk dicinta ulam pun tiba, itu yang menggambarkan perjalanan karier fotografi Arbain. Lulus kuliah dari teknik sipil ITB, Arbain bekerja sebagai reporter dan sekaligus memotret ketika acara peliputan. Tidak disangka, semangatnya dalam memotret yang begitu tinggi dianggap layak untuk menggantikan fotografer kawakan Kartono Riyadi sebagai redaktur foto pada tahun 1996,yaitu tahun kelima bekerja di harian itu 
  • Arbain mengibaratkan fotografi adalah memotong adegan dari realitas 360 derajat yang tiga dimensi ke dalam sepotong foto. Sebuah foto menjadi menarik karena terbatas alias cuma sebagian dari realitas. Yang terpenting dalam fotografi adalah kemampuan melihat. “ Maka latihlah kemampuan dan kreativitas fotografi sebenarnya bisa dilakukan dengan cara sederhana. Untuk mengasah kemampuan fotografi, kita bisa melakukan perjalanan keliling kota sambil memotret. Namun, kita hanya bisa memotret hal yang lazim atau yang bukan hal yang biasa kita lihat di berbagai foto. Dengan cara ini, kita mencoba meluaskan apa yang selama ini kita jalani,” ujarnya mengakhiri pembicaraan 
  • “Saya, seorang pecinta fotografi. Membidikkan kamera dan menekan tombol shutter, mendengar rana yang bergerak dengan cepat, membuat hidup saya lebih bergairah. Kulewatkan hari-hariku dengan menembus subuh sebelum matahari tampak. Detik-detik napasku tak jemu menunggu rona memerah di ufuk barat saat mentari tenggelam” tertulis di Website pribadinya

Ibu Ani Yudhoyono sebagai ibu fotografi Indonesia



Salah satu topik yang akhir-akhir ini hangat diperbincangkan di kalangan pecinta fotografi tanah air adalah usulan salah seorang fotografer muda untuk menjadikan ibu Ani Yudhoyono untuk menjadi ibu fotografi nasional.

Banyak yang Pro dan banyak pula yang Kontra dengan usul ini. Dan semuanya kembali berpulang ke masing-masing individu untuk memberikan pendapat masing-masing. Artikel di halaman ini bertujuan untuk meng-kuantifikasi secara statistik tentang pendapat terhadap usul ini. Tidak ada unsur politik dan ekonomi apapun yang terlibat dalam pembuatan tulisan ini.

Kristiani Herrawati Susilo Bambang Yudhoyono atau lebih dikenal dengan nama Hj. Ani Bambang Yudhoyono. Dia adalah Ibu Negara Indonesia sejak suaminya Dr. Susilo Bambang Yudhoyono dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2004 sampai sekarang karena Presiden SBY terpilih kembali dalam PEMILU ke 2 tahun 2009. Ani terlahir di Jogjakarta pada tanggal 6 Juli 1952 sebagai anak ketiga dari tujuh bersaudara dari pasangan Jenderal Sarwo Edhie Wibowo dan Ny. Sunarti Sri Hadiyah.

Ibu Ani menikah dengan Dr. Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 30 Juli 1976 dan hidup dalam 3 generasi kemiliteran yaitu: ayahnya, Jenderal Sarwo Edhie Wibowo, suami tercintanya, Dr. H. Susilo Bambang Yodhoyono, dan putra tertuanya , Kapten Inf. Agus Harimurti Yudhoyono.

Ibu Ani adalah ibu dari dua orang putra. Putra tertuanya, Kapten Inf. Agus Harimurti Yudhoyono M.Sc, MPA, lahir di Bandung, pada tanggal 10 Agustus 1978. Menikah dengan Annisa Larasati Pohan pada tanggal 9 Juli 2005 dan mempunyai seorang putri bernama Almira Tunggadewi Yudhoyono. Kapten Inf. Agus telah berhasil menyelesaikan pendidikan Masternya di Nanyang University di Singapura, jurusan Pertahanan Strategi dan baru saja menyelesaikan program Master in Public Administration di John F. Kennedy School of Government, Harvard University pada bulan Juni 2010. Putra keduanya Edhie Baskoro Yudhoyono lahir di Bandung, pada tanggal 24 November 1980. Edhie Baskoro lulus sebagai Sarjana Perniagaan dari Universitas Teknologi Curtin, Perth Australia Barat dan juga mempunyai gelar Master in International Political Economic dari Nanyang University di Singapura.


Ibu Ani adalah seorang muslim sejak lahir dan telah menjalankan ibadah haji serta umroh beberapa kali. Dalam mendidik anaknya, Ani menerapkan kehidupan yang Islami, yaitu bekerja keras, disiplin dan jujur dengan semboyan "Manusia boleh merencanakan, tapi Tuhanlah yang menentukan".

Tuesday, May 21, 2013

Hal yang harus diperhatikan

Masih seputar tentang foto model, tak akan ada habisnya membahas tentang hal yang satu ini, pada kesempatan kali ini saya akan memberitahukan mengenai hal-hal penting saat memotret model

  • Ekspresi diri : seprtyi kita ketahui setiap orang punyta kelebihan dan kelemahan. Tugas fotografer saat memotret model adalah mengurangi, mengelaminasi kelemahan pada objek sehingga yang tampil adalah bagia-bagian yang menarik. Perlu keasabarn dalam mengambil moment yang baik. Beda 30 detik dapat mengahsilkan foto dengan mode yang berbeda dari sebelumnya atau seseudahnya.
  • Gerakan tubuh : gerakan tubuh model saat berpose harus semenarik mungkin. Memotret wajah atau closxe up paling mudah, memotret setengah badan agak sulit dan memotret seluruh badan paling sulit karena mengarahkan sikap tubuh danharus mengeleminasi semakin banyak objek yang tidak diperlukan.
  • Background : background bisa membuat indah namun juga bisa membuat rusak foto. Jika dianggap mengganggu dapat dikaburkan dengan bukaan diafragma yang dibesarkan, jika tidak dapat di kaburkan, maka lebih baik jika mengambil foto wajah saja atau close up. Karena background juga sangat menentukan hasil foto.
  • Pencahayaan : fotografi adalah bagian dari permainan cahaya, sehingga kunci fotografi harus berusaha untuk bisa memainkan cahaya yang ada, seperti cahaya kuat atau lemah. Apabila cahaya tidak mencukupi kita bisa menggunakan cahaya tambahan seperti flash.



Hal penting untuk memotret model

Masih seputar tentang foto model, tak akan ada habisnya membahas tentang hal yang satu ini, pada kesempatan kali ini saya akan memberitahukan mengenai hal-hal penting saat memotret model

  • Ekspresi diri : seprtyi kita ketahui setiap orang punyta kelebihan dan kelemahan. Tugas fotografer saat memotret model adalah mengurangi, mengelaminasi kelemahan pada objek sehingga yang tampil adalah bagia-bagian yang menarik. Perlu keasabarn dalam mengambil moment yang baik. Beda 30 detik dapat mengahsilkan foto dengan mode yang berbeda dari sebelumnya atau seseudahnya.
  • Gerakan tubuh : gerakan tubuh model saat berpose harus semenarik mungkin. Memotret wajah atau closxe up paling mudah, memotret setengah badan agak sulit dan memotret seluruh badan paling sulit karena mengarahkan sikap tubuh danharus mengeleminasi semakin banyak objek yang tidak diperlukan.
  • Background : background bisa membuat indah namun juga bisa membuat rusak foto. Jika dianggap mengganggu dapat dikaburkan dengan bukaan diafragma yang dibesarkan, jika tidak dapat di kaburkan, maka lebih baik jika mengambil foto wajah saja atau close up. Karena background juga sangat menentukan hasil foto.
  • Pencahayaan : fotografi adalah bagian dari permainan cahaya, sehingga kunci fotografi harus berusaha untuk bisa memainkan cahaya yang ada, seperti cahaya kuat atau lemah. Apabila cahaya tidak mencukupi kita bisa menggunakan cahaya tambahan seperti flash.



Tips untuk fotografer saat memotret model

Setelah postingan tentang tata etika memotret model, disini saya akan membahas beberapa tips untuk para fotografer model dan hal-hal penting yang harus diperhatikan oleh para fotografer, diantaranya yaitu :

  • Jangan sentuh model, karena akan membuat model menjadi tidak nyaman. Kita juga kehilangan kepercayaan, dan model bisa jadi bete. Dan kalau sudah bete, hasil foto tidak akan maksimal. Saat mengarahkan sebaiknya kita mendemonstrasikan supaya model bisa memahami maksud kita.
  • Kita perlu banyak melihat foto-foto model yang  kita sukai dan menjadikan itu sebagai referensi
  • Komunikasikan apa yang diinginkan atau diharapkan dari model
  • Ada baiknya untuk belajar pose sehingga dapat mendemonstrasikan ke model
  • Be helpful jika model butuh bantuan dari hal-hal kecil seperti memberikan tissue atau air minum
  • Jika modelnya profesional atau semi-pro jangan lupa mempersiapkan bayaran dan jangan mengurangi bayarannya. Hal ini membuat model percaya dengan kita, dan akan memudahkan kita saat membutuhkan model di kemudian hari. Jangan anggap enteng hal ini karena antar model biasanya terjalin persahabatan yang cukup erat.

Dan sedikit tips untuk para model, yaitu :
  • Datang tepat waktu.
  • Siap saat waktu yang ditentukan, kalau memang make-up sendiri, seharusnya sudah siap di lokasi.
  • Jangan batalkan perjanjian tiba-tiba. Be reliable sehingga bisa dipercaya untuk job pemotretan berikutnya.
  • Selalu meningkatkan diri dari segi skill pose, make-up dan koleksi pakaian.

Etika ketika memotret model

Memotret model memerlukan sebuah interaksi antara fotografer dan model untuk sekedar mencairkan suasana yang mungkin terasa canggung akibat belum saling mengenal. Disini saya akan memberi tahukan beberapa tata etika ketika memotret model yang saya dapat dari beberapa sumber:

  • ·        Tersenyum : Ini adalah modal utama ketika kita bertemu dengan seseorang agar merasa dihargai dan memperlancar langkah selanjutnya. Jangan berharap banyak jika kita menghadapi seorang model dengan ekspresi yang tidak bersahabat.
  • ·        Berkomunikasi : Pertama kali yang harus dilakukan adalah janganlah lupa untuk berkenalan dengan model. Paling tidak dengan sudah berkenalan, maka individu keduanya tidak akan merasakan bersama dengan orang asing lagi.
  • ·        Santai : Santai dan relax, ini juga sangatlah penting. Baik fotografer dan juga sang model bisa saja gugup dan tidak dalam kondisi yang menyenangkan karena adanya hal lain diluar sana yang mnggangu pikiran. Sebagai fotografer, pusatkan pikiran hanya untuk pemotretan dan menghasilkan yang terbaik secara professional. Arahkan model anda agar sesanti mungkin dan imbangi dengan prilaku kita tentunya.
  • ·        percaya diri : Berkenaan dengan fotografer, sikap percaya diri dan yakin dengan apa yang dilakukan mutlak diperlukan. Jangan sampai anda terlihat bingung dan tidak yakin di depan model. Arahkan model dengan suara yang jelas dan ramah. Berikan pose atau gaya yang sesuai dengan bentuk tubuh sang model. Jangan paksakan sebuah pose jika hal itu membuat model merasa tidak nyaman.
  • ·        Ekspresi : Selalu perhatikan ekspresi wajahnya, jangan sampai sang model kehilangan moodnya. Selalu katakan bahwa dia melakukannya dengan sangat baik. Terus ajaklah berbicara agar sang model merasa nyaman. Perhatikan bahasa tubuhnya juga, bila terasa ada perubahan atau penolakan atas pose tertentu, janganlah dipaksakan. Dan tanyakan apakah perlu beristirahat dulu atau tidak.
  • ·        Terakhir pastikan anda mengucapkan terima kasih kepada sang model, ini menandakan bahwa kita telah melakukan kerja-sama yang baik dalam kapasitasnya masing-masing. Dalam mengisi waktu istirahat, tanyakan apa keperluan dia agar bias diberikan, bila perlu perlihatkan hasil pemotretan yang baru saja di lakukan. Biasanya setelah melihat hasil foto yang bagus, maka sang model akan bertambah percaya diri lagi untuk sesi berikutnya setelah beristirahat.

Wednesday, April 24, 2013

Teknik Dasar Pencahayaan


Fotografi itu lebih dari teknik  bermain dengan cahaya, tanpa ada cahaya tidak mungkin ada ada fotografi bukan? Cahaya ada beberapa sumber, yaitu cahaya alami/matahari, cahaya api dan cahaya lampu. Dari semua cahaya tersebut memiliki fungsi, kekuatan cahaya dan sifat yang berbeda. Selain itu ada beberapa datangnya arah cahaya yang harus diketahui oleh fotografer, yaitu :

 Front Light
 

2
               Oval Light

3
         Side Light

4
       Rim Light

5
           Back Light

untuk gambaran kasar skema nya seperti dibawah ini :


Setelah mengetahui arah datangnya cahaya, maka kita bisa mengetahui karakteristik dari sebuah pencahayaan.

Sumber