Pages

Thursday, May 23, 2013

Bermain dengan cahaya

Foto sangat bergantung terhadap adanya cahaya, cara cahaya jatuh pada subjek dapat digolongkan kedalam dua kategori: pencahayaan lebar dan pencahayaan sempit (Clayton, 2011:72). Pendapat konvensional sering mendorong kita untuk lebih memilih membingkai objek dalam pencahayaan lebar, tapi cobalah mencari kesempatan untuk membingkai objek Anda dalam pencahayaan sempit, Anda tidak akan menduga betapa foto menjadi lebih hidup, karena pada keadaan ini Anda akan lebih mencurahkan perhatian pada bayangan. Bahkan, kadang Anda dapat menggunakan flash untuk menerangi objek, meskipun hari cerah. Hal ini digunakan untuk memberi kesan segar pada foto Anda.

1. Jenis-jenis cahaya
Cahaya sangat beragam jenisnya, meliputi: 

a. Cahaya matahari : Cahaya matahari terdapat 3 rentang waktu, yaitu: cahaya pagi (soft light), cahaya siang (hard light), dan cahaya sore (soft light). Waktu yang paling bagus untuk memotret adalah ketika pagi hari sejak matahari terbit sampai dengan pukul 10 siang, dan pada sore hari sejak pukul 2 siang sampai matahari tebenam. Lalu bagaimana dengan cahaya siang? Anda tetap dapat memotret pada siang hari dengan memanfaatkan cahayanya yang keras dan tajam. Berikut beberapa macam cahaya matahari dan sedikit penjelasannya dan kegunaannya:
1) Cahaya pagi
Cahaya yang ditimbulkan pada pagi hari berwarna sedikit kekuningan dengan langit berwarna biru muda sampai putih kuning. Awan di langit pun terlihat lembut merata dibagian bawah, kemudian hilang di bagian atas. Bayangan yang dihasilkan juga lembut dan dapat mempertegas detail. Cahaya ini cocok untuk segala jenis pemotretan, dengan penempatan bayangan atau shadow yang tepat pula, seperti: cahaya depan, cahaya samping, dan cahaya belakang.
2) Cahaya siang
Cahaya yang ditimbulkan pada siang hari cenderung tajam dan kuat, karena matahari tepat berada di atas. Langitnya berwarna biru cerah dan bersih, serta awannya berbentuk seperti gumpalan kapas yang lembut. Bayangan yang dihasilkan pun sangat tajam dan kuat. Cahaya ini cocok untuk memotret sesuatu yang berdetail besar seperti pegunungan dan arsitektur (Hedgecoe, 1994:56).
3) Cahaya sore
Cahaya yang ditimbulkan pada sore hari berwarna sedikit kemerahan bahkan kadang oranye pada bagian bawah dan berwarna biru pada bagian atas, degradasi warnanya pun sungguh menakjubkan dengan sedikit awan yang membiaskan warna langit. Bayangan yang dihasilkan cenderung lembut dan dapat mempertegas detail. Pada cahaya ini cocok untuk segala jenis pemotretan dan tidak lupa dengan penempatan bayangan yang tepat, seperti: cahaya depan, cahaya samping, cahaya belakang, dan siluet.

b. Cahaya yang hidup : Cahaya ini bisa ditimbulkan dari lampu kota, lampu jalanan, lampu pada ruangan yang membias keluar ruangan, lampu senter, maupun dari api lilin atau penerangan lain yang menggunakan api. Untuk dapat memanfaatkan cahaya ini, dibutuhkan suasana yang gelap pada malam hari atau pada ruangan tertutup. Fotografi malam memang memikat untuk berbagai alas an: kecantikan yang muncul saat wajah kota yang gersang di siang hari menjadi gemerlap dengan kilauan cahaya dalam miliaran warna di bawah naungan langit gelap (Clayton, 2011:41). Beberapa macam cahaya yang hidup beserta kegunaan dan tips untuk memotretnya:
1) Cahaya lampu ruangan yang membias dan lampu-lampu reklame.
Anda bisa memotret kedalam ruangan yang beretalase kaca, sehingga lampu dari ruangan dapat terekam oleh kamera.
2) Cahaya lampu jalanan.
Anda bisa membuat cahaya abstrak dengan cahaya ini, seperti bulb pada pada lampu kendaraan yang di potret dengan tripod maupun lampu apapun yang dipotret tanpa menggunakan tripod, Anda juga bisa memotret gemerlap lampu tanpa memfokuskan objek sehingga cahaya yang dihasilkan terasa lembut.
3) Cahaya yang dihasilkan dari pantulan air sungai atau hujan.
Ketika hujan mengguyur, jalanan tertutupi oleh air hujan yang menggenang, coba perhatikan air genangan tersebut, dapatkah Anda melihat cahaya-cahaya kota? Anda bisa memotretnya dengan sudut pAndang yang berbeda-beda dan menghasilkan foto yang menakjubkan. Selain itu Anda juga bisa memotret pantulan bangunan dan lampu pada pantulan air sungai.
4) Kembang api.
Kembang api merupakan objek terpopuler pada fotografi malam. Cahaya yang dihasilkan berupa garis-garis cahaya yang memancar dan berwarna-warni.
5) Cahaya lilin.
Cahaya ini biasanya lebih cocok pada ruangan tertutup, seperti anak kecil yang memegang lilin menyala maupun suasana pada saat candle light dinner.
6) Cahaya api penerangan.
Cahaya ini cocok untuk suasana gelap dan tanpa lampu sama sekali, hanya cahaya api obor atau lampu petromak yang menerangi. Seperti rumah di pedalaman yang menggunakan lampu obor, atau orang-orang yang berburu dengan membawa obor atau lampu petromak. Cahaya ini juga cocok untuk memotret orang yang sedang bercengkrama agar terlihat dan terasa hangat, serta memotret wajah-wajah yang tenang atau wajah orang tua.
c. Cahaya tambahan : Cahaya ini dipergunakan untuk menampilkan detail-detail tertentu seperti pada foto studio untuk memotret makanan, model, maupun komersil lain. Untuk memotret makanan utama, paling sering digunakan lampu yang berwarna oranye agar terlihat hangat dan nikmat, pada pemotretan minuman dingin atau botol-botol kaca lebih sering menggunakan lampu berwana kuning putih, putih, maupun biru keputihan untuk memunculkan efek bening dari minuman yang berwarna-warni. Beberapa cahaya tambahan yang biasa digunakan:
1) Lampu tambahan atau lampu studio.
Berupa lampu yang diletakkan pada tripod atau penyangga lain dan dirahkan pada sisi tertentu.
2) Soft box
Berfungsi sama seperti lampu studio, akan tetapi soft box diberi seperti tudung untuk memfokuskan cahaya dan diberi lapisan kertas tipis untuk melembutkan cahaya.
3) Reflector
Reflector berfungsi untuk memantulkan cahaya yang ada, baik dari cahaya matahari maupun dari lampu studio atau soft box. Pantulan cahaya yang dihasilkan cenderung lembut dan hampir tidak terlalu disadari keberadaannya pada hasil akhir foto.

d. Flash : Untuk mendapatkan shutter speed yang tinggi, Anda bisa menggunakan flash untuk mendapatkannya. Hal ini biasanya digunakan untuk membekukan sesuatu seperti: cipratan air, orang melompat, dan lain-lain. Flash terdapat dua macam, yaitu:
1) Internal Flash
Internal flash adalah flash yang berada pada kamera.
2) External Flash
External flash adalah flash yang bisa dipasang pada kamera atau juga digunakan untuk flash jarak jauh (biasanya menggunakan wifi).

2. Macam-macam cahaya
Anda bisa memanfatkan adanya cahaya dengan berbagai macam cara, cahaya dapat membentuk dan menghidupkan foto yang Anda buat. Cahaya memiliki jenis yang berbeda pula, seperti:

a. Cahaya depan
Merupakan cahaya yang berasal dari depan objek atau cahaya yang berasal dari belakang kamera, dan bayangan jatuh kebelakang objek. Untuk mendapatkan cahaya ini bisa di pagi hari atau sore hari dan dapat juga dengan cahaya buatan. 

b. Cahaya samping
Merupakan cahaya yang berasal dari samping kanan maupun kiri objek dan kamera, dan bayangannya jatuh kesamping kanan maupun kiri objek. Untuk memperoleh cahaya ini bisa didapatkan ketika matahari terbit atau terbenam dan dapat juga dengan cahaya buatan.

c. Cahaya belakang
Merupakan cahaya yang berasal dari belakang objek atau depan kamera, dan dari bayangannya yang menutupi seluruh objek tetapi tidak gelap, terdapat rimlight disekitar objek. Untuk memperoleh cahaya ini bisa didapatkan ketika matahari muncul dan tenggelam dan dapat juga dengan cahaya buatan.

d. Cahaya atas
Merupakan cahaya yang berasal dari atas objek maupun kamera, dan bayangannya jatuh kebawah objek. Cahaya seperti ini hanya bisa didapatkan ketika matahari berada tepat berada di atas atau siang hari dan dapat juga dengan cahaya buatan.

e. Cahaya bawah
Merupakan cahaya yang berasal dari bawah objek maupun kamera. Cahaya ini dapat ditemui pada pagi buta dan sore menjelang malam pada suatu ketinggian, karena dengan berada pada tempat yang tinggi matahari seakan berada dibawah Anda dan objek atau dapat juga dengan cahaya buatan tanpa harus mencari tempat yang tinggi.

f. Siluet
Merupakan cahaya yang berasal dari belakang objek dan bayangan menutupi seluruh objek tanpa menimbulkan rimlight. Cahaya ini bisa didapatkan pada pagi dan sore hari dengan menurunkan light meter hingga beberapa stop, atau biasa disebut dengan diunderkan.

No comments:

Post a Comment