Pages

Wednesday, May 22, 2013

Panduan untuk food photography

Pengaturan kamera dapat menjadi bagian paling menakutkan dari belajar menghasilkan gambar yang diinginkan. Aperture, shutter speed, ISO, white balance, dan tombol-tombol tampak membingungkan bagi sebagian besar dari kita pada awalnya, membuat fitur Auto begitu menggoda. Kita yang berotak kanan, jangan takut, matematika fotografi tidak sesulit matematika kelas sembilan.

Berikut adalah empat hal yang perlu diingat ketika menempatkan kamera ke mode manual untuk mengambil foto makanan:

  1. Set ISO kita dengan kondisi pencahayaan di sekitar. Untuk makanan, diinginkan gambar dengan detail yang tajam, dan semakin rendah ISO semakin tajam foto yang dihasilkan, sebaliknya setting ISO yang semakin tinggi, ketajaman gambar akan berkurang.
  2. Set aperture dengan membayangkan cara kerja mata, bahwa pupil mata semakin kecil dalam cahaya terang dan lebih besar dalam kegelapan, begitu juga aperture. Fokus atau depth of field, akan lebih sedikit saat bukaan aperture semakin besar. Hal ini bisa menjadi teknik yang berguna untuk fotografi makanan, karena dengan menggunakan aperture terbuka, kita dapat memiliki apa yang disebut dengan fokus selektif, dan berkonsentrasi pada bagian tertentu dari foto. 
  3. Shutter speed berhubungan langsung dengan ISO dan aperture. Pada fotografi makanan, yang pada dasarnya berupa foto still life, menggunakan shutter speed 1/60 atau lebih cepat akan memungkinkan kita untuk memegang kamera tanpa blur tanpa menggunakan tripod. Jika ISO semakin tinggi, hanya perlu penyesuaian shutter speed pada aperture yang konstan. 
  4. White balance sekarang ini dibuat jauh lebih mudah. Dengan munculnya fotografi digital dan khususnya penemuan format file RAW. 
  5. Pencahayaan pada umumnya dilakukan didalam ruangan dan memerlukan lampu flash, lampu flash jangan diletakkan di depan, melainkan pada bagian samping atau belakang untuk memperlihatkan kesan mendalam atau dimensinya. 
  6. komposisi makanan, usahakan makanan yang digunakan selalu dalam keadaan segar, makanan juga tidak terlalu basah, kering atau bahkan gosong. Bekerja sama yang baik dengan koki akan menghasilkan foto yang benar-benar diinginkan, seperti meletakan bahan-bahan, warna makanan, tata letak garnish dan sebagainya. 
  7. Editing, jika kita merasa kurang puas dengan hasil foto kita, kita bisa melakukan sedikit editting pada foto yang kita inginkan.

TIPS : untuk mendapatkan cahaya yang kita inginkan, kita bisa menembakkan flash kearah dinding dan atau kearah atas atau langit-langit agar cahaya terlihat natural seperti yang kita inginkan.

No comments:

Post a Comment